Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Mempersiapkan Diri Menghadapi Kematian

Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Taqwa menurut Ali bin Abi Thalib

  • Cukup dengan yang sedikit
  • Mempersiapkan diri menghadapi kematian
Kehidupan dunia menurut Qur’an (Al Hadid : 20)

  • Permainan
  • Senda gurai
  • Perhiasan
  • Saling membanggakan apa yang dimiliki
  • Persaingan dalam mengejar harta kekayaan / jabatan
  • Kesenangan yang menipu
Sifat dunia menurut Nabi SAW

  • Nilainya tidak lebih dari sayap nyamuk
  • Lebih hina dari bangkai kambing
  • Ambisi yang menimbulkan daya arusak super dahsyat
  • Kompetisi yang berakhir pada kehancuran
  • Kehidupan yang sangat singkat
Kalau kita memasukkan ujung jari ke lautan, kemudian kita lihat air yang menetes, maka sisa yang ada di tangan kita adalah kehidupan kita dimuka bumi

Buya Hamka menggambarkan bahwa kehidupan kita seperti orang yang menarik satu napas

Mengingat Mati

  • Peristiwa di zaman Ali bin Abi Thalib. Suatu kali Ali berada di komplek pemakaman. Setelah mengucapkan salam kepada penghuni kubur, “Salam sejahtera untuk kalian semua wahai ahli kubur, kami akan menyusul kalian”. Ali mengucapkan suatu perkataan yang sangat berharga bagi kita semua, “Wahai penghuni kuburan, sesungguhnya harta-harta kalian telah dibagikan kepada ahli waris, dan rumah-rumah yang kalian tinggalkan ditempati oleh ahli waris kalian, dan istri-istri kalian sudah menikah lagi, ini adalah kabar dari kami, dan apa berita dari kalian?” Seandainya mereka bisa bangkita dari kubur mereka niscaya mereka akan mengatakan, “Berbekallah kalian karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”
  • Kematian adalah sesuatu yang pasti kita lewati. Tidak ada kita yang mampu melewati. “Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya, pasti akan mendatangi kalian”. “Dimanapun kalian berada, kematian pasti akan menjemput kalian, meskipun kalian berada pada benteng yang sangat kokoh”.
  • Para ulama menjelaskan bahwa mengingat mati adalah sesuatu yang sangat utama dan manfaatnya sangat banyak. Mengingat mati adalah termasuk ibadah. Mengingat kematian membantu kita khusyu’ dalam shalat. Mengingat mati merupakan perintah dari Rasulullah SAW. Kalau kita menjalankan perintah berarti kita melaksanakan ibadah. Mengingat kematian akan membawa kita pada kondisi yang sangat utama untuk mempersiapkan kehidupan yang kekal abadi.
  • “Ingatlah kematian dalam shalatmu. Ketika seseorang mengingat kematian dalam shalatnya, maka dia akan khusyu’”. “Shalatlah kalian seperti orang yang sedang melaksanakan shalat terakhir”.
  • Mengingat kematian menjadikan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Alllah
  • Karena barangsiapa mengetahui bahwa ia akan menjadi mayit kelak, ia pasti akan berjumpa dengan Allah.
  • Jika tahu bahwa ia akan berjumpa dengan Allah kelak padahal ia akan ditanya tentang amalnya di dunia, maka ia pasti akan mempersiapkan jawaban.
  • Kita akan ditanya tentang umur, untuk apa digunakan. Masa muda, dimanfaatkan untuk apa. Ilmu yang kita miliki untuk apa. Harta yang kita miliki, dari mana kita dapatkan dan kita gunakan untuk apa.
  • Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah dia beramal saleh dan tidak sekali-kali mempersekutukan Tuhannya dengan sesuatu yang lain.
Mengingat kematian akan membuat seseorang memperbaiki kehidupannya.

  • “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani)
  • Saat kita melihat orang yang sakit, kita ingat pada kematian. Betapa banyak orang yang sakit berakhir pada kematian. Ketika kita lihat orang yang tidur, kita ingat pada kematian, karena banyak orang yang tidur tidak bangun-bangun lagi.
  • Semua kenikmatan hidup yang kita rasakan, kalau tidak diimbangi dengan ingat kepada Allah SWT, maka kelapangan hidup itu akan berakhir dengan kesulitan. Salaf – barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah maka dia akan menjalani kehidupan yang sempit.
  • Mengingat kematian membuat kita tidak berlaku zholim. Orang zholim tidak menyadari bahwa amal mereka akan dipertanggungjawabkan. Mereka lupa bahwa mereka akan dibangkitkan. Mengingatkan kematian akan senantiasa membuat kita melakukan kebaikan.
Banyak ingat mati

Barangsiapa banyak mengingat kematian maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara:

  • Selalu bersegera bertaubat
    • Setiap manusia memiliki potensi yang besar untuk melakukan kesalahan dan sebaik-baik manusia adalah orang yang bertaubat.
  • Hati yang qona’ah
    • Senantiasa puas dengan pemberian Allah meskipun sedikit.
  • Semangat dan rajin beribadah
Melupakan mati

Dan barangsiapa yang melupakan kematian maka ia akan dihukum dengan tiga perkara:

  • Menunda-nunda taubat
  • Tidak ridho dengan pemberian Allah
  • Malas dalam beribadah
Ingatlah hukuman dari Allah SWT untuk orang yang lupa akan tempatnya. Penyakit yang sedang kita rasakan merupakan nikmat Allah SWT. Penyakit membawa pada ampunan bila kita sikapi dengan baik dan benar, dengan ridho dan sabar.

Pesan Rasulullah SAW

  • Dari Ibnu Umar RA berkata, “Rasulullah SAW memegang kedua pundakku lalu bersabda, “Jadilah engkau hidup di dunia seperti orang asing atau musafir (orang yang bepergian).” Lalu Ibnu Umar RA menyatakan, “Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari. Dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari.”

Penjelasan ulama

  • Janganlah engkau condong kepada dunia
  • Janganlah engkau menjadikannya sebagai tempat tinggal (untuk selama-lamanya)
  • Janganlah terbetik dalam hatimu untuk tinggal lama padanya
  • Dan janganlah engkau terikat dengannya kecuali sebagaimana terikatnya orang asing di negeri keterasingannya (yakni orang asing tidak akan terikat di tempat tersebut kecuali sedikit sekali dari sesuatu yang dia butuhkan)
  • Dan janganlah engkau tersibukkan padanya dengan sesuatu yang orang asing yang ingin pulang ke keluarganya tidak tersibukkan dengannya.
Orang asing tidak akan beli rumah mewah. Kita tidak akan beli barang-barang yang bagus, harta yang banyak, karena kita tidak lama tinggal di sana. Ketika kita menjadi orang asing, lalu kita ingin kembali ke keluarga kita, kita tidak ingin diganggu dengan rencana kita untuk kembali.

Waktu umroh, kita ingin kembali ke kampung dengan selamat. Kita tidak ingin ada sesuatu yang mengganggu kita sehingga kita tidak bisa pulang.

Barangkali ini adalah Ramadhan terakhir, sehingga kita bisa memperbanyak amal di bulan ini.

Jawaban tanya jawab

  • Setelah ruh mengalami perjalanan yang cukup panjang, maka Allah memerintahkan kepada malaikat untuk membawa ruh kembali ke jasadnya saat berada di kubur. Ruh itu adalah aku kita. Jasad kita adalah salah satu bagian dari “aku”. Ruh keluar dari jasad, naik ke langit, kemudian Allah perintahkan kepada malaikat untuk mengembalikan ruh ke jasad yang ada di kubur (alam barzakh). Di kubur ada siksa kubur dan nikmat kubur.
  • Bagi kita, mimpi itu tidak berarti apa-apa, berbeda dengan para auliya atau para Nabi, dimana bagi mereka mimpi adalah wahyu dari Allah SAW. Misalnya mimpi Ibrahim untuk menyembelih anaknya. Mimpi Rasulullah masuk ke Mekkah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan