Oleh : Mufti Menk
Pada bulan Sya’ban Rasulullah sering berpuasa. Orang Barat
melihat bukti puasa Senin – Kamis menyehatkan. Sunnah bukan sekedar sesuatu yang tidak wajib, tetapi di dalamnya ada sesuatu yang memiliki manfaat. Hal tersebut sama dengan shalat tahajud. Coba lakukan dan lihat apa yang akan terjadi. Mari kita berdo'a kepada Allah untuk bisa melaksanakan shalat tahajud.
Rasulullah biasa puasa pada tanggal 13-14-15 setiap bulan Qomariah. Setiap kita melakukan kebaikan maka akan dibalas 10 kali. Jadi bila kita puasa 3 hari sebulan maka sama dengan 3 x 10 = 30. Jadi kita dapat pahala puasa selama sebulan. Cobalah, lihat hasilnya.
Saat ini kita punay masalah, kita cenderung hanya menyembah Allah secara baik pada bulan Ramadhan. Ketika Syawal
dimulai, semuanya berakhir. Seburuk-buruk
manusia adalah orang yang menyembah Allah hanya pada bulan Ramadhan.
Teruskan shalat
berjama’ah meskipun setelah Ramadhan. Memperpanjang
shalat adalah untuk menyenangkan, mengistirahatkan kita – ini unik.
Diantara kita ada yang melihat shalat sebagai kewajiban dan ada yang melihatnya sebagai keharusan. Orang yang melaksanakan shalat karena kewajiban melaksanakannya dengan baik, menikmati bacaannya. Sedangkan orang yang melaksanakan shalat karena keharusan, mereka merasa bebas ketika shalat berakhir.
Memperlama bacaan shalat tidak berlaku untuk imam. Imam diharapkan untuk tidak memperpanjang bacaan. Tetapi itu bukan berarti hanya membaca Inna a'thainakal kautsar. Karena sunnah-nya bukan seperti itu.
Saat Ramadhan kita menargetkan untuk mengkhatamkan Qur'an. Sebaiknya target itu bukan cuma saat Ramadhan saja, tapi mulai dari sekarang. Buat niat untuk
melaksanakannya sekarang dan laksanakan.
Kita selalu ingin terhubung dengan orang lain. Kita menggunakan WA, LINE, WeChat, Skype dan lain-lain. Apakah kita juga ingin selalu terhubung dengan Allah. Apakah anda punya Qur'an di HP anda. Kita tidak boleh membawa HP yang aplikasi Qur'an-nya masih terbuka ke toilet. Tapi ketika aplikasi itu sudah ditutup, maka kita diperbolehkan untuk membawanya ke toilet. Hal itu sama dengan kita yang hapal Qur'an tapi masuk ke toilet.
Sekarang orang
sulit untuk membaca. Padahal penting bagi kita
untuk membaca. Itulah sebabnya teknologi saat ini membantu mengatasi kemalasan kita dengan menyediakan video. Manfaatkan YouTube.
Jangan jadikan
Ramadhan sebagai bulan Qur’an dan bulan lainnya tidak baca Qur’an. Muslim wajib
untuk baca Qur’an dan terjemahannya, tidak ada yang bisa mengganti salah
satunya. Untuk apa membaca
Qur’an tanpa tahu artinya. Mari kita bangun
hubungan dengan Qur’an mulai hari ini.
Siapa yang
beramal baik adalah untuk dirinya sendiri dan siapa yang melakukan keburukan,
hal itu akan melawan dirinya (Hadits).
Bila kita menyambut
Ramadhan sebaik mungkin, kemudian kita meninggal, kita dapat pahala seperti
kita mendapatkannya.
Waktu makan siang di bulan Ramadhan dapat digunakan untuk shalat zuhur kemudian minta orang lain untuk mengajarkan Qur'an kepada kita. Mudahan kebiasaan membaca Qur'an ini berlanjut sampai setelah Ramadhan.
Ramadhan seperti
ketapel, kita harus menariknya agak lebih keras agar dia bisa melontarkan sesuatu. Jadi pada bulan kita berusaha lebih keras agar sebelas bulan setelahnya kita lebih mudah menjalani dalam kebaikan.
Bulan ini kita
tidak melakukan sesuatu yang halal dalam rangka untuk mendisiplinkan diri kita,
sehingga setelah Ramadhan kita bisa menjauhi yang haram.
Sunnah buka puasa dengan kurma atau air putih atau keduanya.
Saat buka puasa anda menghargai air putih. Dalam perspektif
kesehatan sangat tidak baik untuk buka puasa dengan kue-kue yang tinggi kandungan lemak. Coba buka puasa dengan
air putih atau kurma.
Saat ini banyak orang yang buka puasa dengan banyak makan sehingga sulit tarawih. Banyak orang yang
buka puasa dengan berbagai macam makanan sehingga selama Ramadhan berat
badannya naik. Mulai sekarang
kurangi makanan kita.
Makan yang baik adalah 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara.
Jangan sampai
kekenyangan, kita tidak hidup untuk makan, kita makan untuk hidup. Nikmati makan
tapi dalam batas-batas yang sudah ditetapkan.
Kalau kita kebanyakan makan maka kita akan sakit. Yang bermasalah bukan makanannya tapi cara makan kita adalah yang buruk. Daging itu baik, tapi kalau makan kebanyakan, hal itu yang bikin kita sakit.
Cara makan saat
Ramadhan harus berlanjut sampai setelahnya. Kita harus
melakukan kebaikan maupun dengan sebuah kurma (menyumbang untuk orang-orang
yang lapar). Jangan mubazir
dalam makanan. Banyak anak yang
memungut nasi untuk makan – kita jangan buang-buang makanan.
Dengan bantuan
Allah – kita akan menjadi orang yang lebih sehat. Jika Saya – Mufti
Menk – makan lebih banyak maka saya jadi malas. Jika saya makan
lebih sedikit, saya lebih bersemangat. Semoga Allah
memberi kesehatan kepada mereka yang makan sedikit.
Rasulullah tidak
perlu ampunan, tapi beliau baca istighfar 70-100 kali sehari. Setelah shalat kita biasanya membaca istighfar secara otomatis, tanpa menyertakan hati. Cobalah untuk baca istighfar, setelah itu usahakan
shalat lima waktu di masjid.
Mulailah membantu
orang lain. Kkunjungi orang tua, orang sakit, dan keluarga. Jangan cuma
memikirkan diri sendiri – pikirkan orang lain. Pemenang adalah
orang yang menyelesaikan masalah. Kalau kita ada masalah dalam keluarga, selesaikan.
Orang yang
mempertahankan hubungan keluarga bukan orang yang memberi dan menerima untuk
hubungan tersebut, tetapi mereka adalah orang yang menyambung hubungan yang
putus.
Saya tidak suka dengan kebiasaan kita mencatat sumbangan seseorang saat pesta walimah untuk dibalas saat orang yang menyumbang menikahkan anaknya. Jangan lakukan
walimah (pesta pernikahan) yang melebihi kemampuan kita. Kita punya kitab
amal, tapi mereka punya kitab catatan sumbangan orang lain.
Rasulullah sangat
dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan. Kedermawannya melebihi angin yang bertiup. Angin bertiap memberi kenikmatan pada banyak orang. Pada bulan ini mari kita lakukan kebaikan kepada orang-orang disekitar kita, mulai dari istri, anak-anak, orang tua, keluarga dan lain-lain. Mari kita sumbangkan uang, tenaga dan waktu.
Waktu kita berlalu dengan cepat. Kita seringkali buang-buang waktu. Kita menggunakan
waktu untuk sesuatu yang tidak produktif. Tidak ada ruang
untuk malas dalam Islam.
Jangan lakukan
sesuatu yang dapat dilakukan sekarang besok. Lakukan kebaikan
sekarang. Kita harus mulai
dekat dengan Allah. Mungkin ada tahun
dimana kita tidak bisa bertemu dengan Ramadhan.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!