Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Remaja Panarung - Sejak Kecil Sudah Membantu Orang Tua di Kebun

Wayan Suka (kiri) dan Ketut Sugiarto (kanan) dari Desa Panarung
Saat berkunjung ke Desa Panarung, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, penulis mendapat informasi dari salah satu warga yang tinggal dekat Jembatan Panarung di Km. 10 bahwa tanah di bagian belakang desa ini banyak dihuni oleh warga yang berasal dari Bali.Saat menelusuri saluran sekunder di desa tersebut, banyak pure terdapat di depan rumah. Tampak bahwa pure-pure tersebut sudah cukup tua yang menandakan bahwa mereka sudah lama menghuni tempat tersebut.
Jalan yang sudah disemen di Desa Panarung
Menariknya, jalan menuju bagian belakang desa ini sudah disemen sepanjang beberapa ratus meter. Listrik-pun sudah menjangkau sebagian rumah penduduk desa di tempat tersebut. Rumah-rumah penduduk berjejer di sepanjang saluran sekunder dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Ketika penulis sampai di Rey 8, ada seorang anak yang sedang membersihkan semak-semak. Namanya Made Suabe. Rupanya dia sedang membersihkan lahan perkebunannya. Dia memiliki tanah di tiga lokasi yang berbeda, sekitar 6 hektar luasnya. Saat ini dia tidak bersekolah lagi, karena ketika dia lulus SMP, ayahnya meninggal, sehingga dia harus membantu orang tua untuk mencari penghasilan.

Setiap hari dia bekerja di ladang untuk membersihkan lahan serta melakukan panen nenas yang dimilikinya. Dia bisa melakukan panen nenas sebanyak dua kali seminggu. Sekali panen dia bisa memetik sekitar 1.000 buah nenas. Saat ini satu buah nenas harganya Rp 4.500. Menurut keterangan Made, harga nenas dipengaruhi oleh produksi buah-buahan lain. Bila mangga banyak dijual di pasar maka harga nenas akan jatuh. Tapi bila buah-buah lain tidak banyak, maka harga nenas akan meningkat. Harga nenas juga meningkat menjelang Ramadhan.

Saat ini Made sedang mempersiapkan lahannya untuk ditanami dengan padi. Padi yang ditanamnya adalah padi tahunan. Dia menanam beberapa belas borong, yang cukup untuk kebutuhan makan keluarga setahun. Di lahan yang dimilikinya dia juga memiliki pohon karet, namun belum menghasilkan. Dalam waktu dua tahun mendatang, pohon karet tersebut sudah siap untuk dipanen.
Singkong Kristal
Saat kami ngobrol, datanglah dua orang sepupu Made, yaitu Ketut Sugiarto dan Wayan Suka. Mereka baru saja memanen singkong kristal. Penulis kagum dengan besarnya singkong tersebut, penulis menanyakan tentang singkong yang ukurannya bisa sampai sebesar paha. Made menjelaskan bahwa hal itu bisa saja bergantung kepada berapa lama dia menanam singkong tersebut. Kalau sampai satu tahun, maka ukurannya bisa mencapai sebesar paha.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan