Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Persiapan Menyambut 1 November 2014

Pada hari Jum'at, 31 Oktober 2014 bertempat di aula RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo dilaksanakan kegiatan koordinasi pelayanan peserta JKN menjelang pemberlakuan aktivasi kartu BPJS Kesehatan 7 hari mulai 1 November 2014.

Selama ini setiap pasien miskin yang berobat ke RS langsung didaftarkan ke BPJS Kesehatan. Jadi selama mereka berobat ditanggung oleh asuransi. Namun dengan dimulainya ketentuan aktivasi kartu BPJS Kesehatan 7 hari, pasien miskin tidak langsung ditanggung oleh asuransi.

Bila pasien miskin masuk tanpa kartu BPJS Kesehatan maka diperlakukan sebagai pasien umum. Meskipun pada akhirnya mereka tidak bisa bayar, rumah sakit tetap akan melayani dengan sebaik-baiknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas