Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Masjid di Pinggir Jalan

Masjid Istiqamah di Basarang Km. 21
Bagian dalam Masjid Istiqamah di Basarang Km. 21
Bila dulu setiap kita menelusuri sungai di Kapuas dan sekitarnya maka kita akan menemukan masjid, langgar dan mushola di sepanjang sungai tersebut. Pada waktu itu transportasi utama masih melalui air.

Dengan beralihnya transportasi ke darat maka keberadaan masjid, langgar dan mushola pun beralih ke pinggir jalan. Masing-masing desa di sepanjang jalan Trans Kalimantan berlomba untuk menyediakan masjid, langgar dan mushola. Bukan hanya itu, mereka juga berlomba untuk mempercantiknya. Semoga mereka juga sudah memakmurkannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas