Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Belajar Dari Keseharian

Belajar Dari Speedometer

Speedometer membantu untuk mengetahui berapa kecepatan mobil. Keberadaannya membantu kita untuk mematuhi aturan rambu-rambu lalu lintas misalnya batasan kecepatan. Bila mobil melaju dengan kecepatan yang melebihi ketentuan yang ada di rambu-rambu lalu lintas, maka kita bisa mengurangi kecepatan. Bila kecepatan mobil lebih rendah dari kecepatan minimal yang diizinkan (misalnya di jalan Tol) maka mobil bisa dipercepat agar memenuhi kecepatan yang diminta. Jadi keberadaan speedometer ini dapat digunakan untuk mengetahui kepatuhan kita dengan peraturan yang ada.

Bila speedometer rusak maka pengemudi tidak bisa mengetahui kecepatan mobilnya. Akibatnya pengemudi tidak bisa mengetahui apakah saat itu dia sedang mematuhi rambu-rambu lalu lintas atau melanggarnya. Perumpamaan ini dapat kita gunakan dalam praktek sehari-hari. Pengetahuan kita tentang perintah dan larangan Allah SWT merupakan spedometer bagi kita. Sedangkan perintah dan larangan Allah SWT merupakan rambu-rambu bagi kita. Bila kita tidak memiliki pengetahuan tentang perintah dan larangan Allah SWT maka kita tidak akan mengetahui apakah kita mematuhi atau melanggar larangan tersebut. Itulah sebabnya keberadaan dari pengetahuan tersebut merupakan sebuah keharusan bagi kita.

Belajar dari Cloud (awan)

Teknologi sekarang memungkinkan kita untuk menyimpan file di awan (cloud). Bahkan pelanggan Office 365 diberi jatah 1 Terabyte (1000 Gigabyte) untuk setiap pengguna. Keuntungan cloud adalah file bisa diakses di mana saja asalkan ada koneksi internet. Keberadaan file di awan membuat perangkat yang kita gunakan tidak perlu terlalu banyak memiliki kapasitas penyimpanan, cukup dengan kapasitas penyimpanan kecil, tapi file-file yang diperlukan bisa diakses. Namun masalah bisa timbul bila koneksi internet tidak ada atau bila koneksi tidak kuat sedangkan file yang diakses cukup besar.

Bila dibandingkan dengan dunia ini, ada baiknya kita lebih memilih investasi dilangit sehingga tidak terlalu berat kapasitas yang diminta di dunia ini. Kalau kita sedang memerlukan sesuatu di dunia, cukup dengan jalan mengakses berbagai kebutuhan tersebut ke langit. Memang kalau akses ke langit tidak terlalu lancar maka keperluan tersebut akan lambat di dapat, tapi kalau aksesnya cukup lancar, maka dia akan segera dapat diakses.

Bersyukur memiliki geraham yang sehat

Seorang teman bercerita bagaimana sekarang dia harus memakan makanan yang tidak keras karena gigi gerahamnya sudah dicabut. Ketiadaan geraham membuatnya harus memilih-milih makanan. Kadang-kadang dia harus meninggalkan makanan yang tidak mungkin dikunyahnya. Bagi kita yang masih memiliki geraham yang sehat, kita harus banyak-banyak bersyukur karena berbagai makanan yang harus dikunyah oleh geraham masih bisa kita konsumsi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas