Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Buah Iman, Ibadah dan Mujahadah


Oleh Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Masalah Iman

Pengertian Iman
Iman adalah pembenaran dengan hati, mengatakan dengan lisan dan mengerjakan dengan anggota badan.

Ketiga unsur ini harus ada. Kurang salah satu dari tiga unsur ini, imannya kurang sempurna atau bisa-bisa tidak berarti apa-apa. Dia mengaku beriman tapi tidak diakui oleh Allah SWT.

Bila Cuma pembenaran dengan hati sama dengan iblis atau orang-orang musyrik. Ketika Iblis diperintah oleh Allah untuk sujud kepada Adam, dia menolak. Ketika ditanyakan oleh Allah mengapa dia menolak untuk sujud kepada apa yang diciptakan oleh Allah. Iblis menjawab bahwa dia lebih baik dari Adam. Adam diciptakan dari tanah, dia diciptakan dari api. Setelah itu Allah SWT mengusir iblis, dilaknat, dikeluarkan dari rahmat-Nya. Iblis membuat pernyataan agar umurnya dipanjangkan. Dia bersumpah akan menyesatkan keturunan Adam. Sumpahnya dimulai dengan demi kebesaran-Mu niscaya akan akan menyesatkan mereka semua. Ini menunjukkan bahwa dia percaya. Jadi kalau Ketuhanan Yang Maha Esa hanya dimaknai dengan adanya Tuhan, maka tidak beda dengan iblis.
Perkataan ini penting agar kita bisa menghukumi apakah dia Islam atau tidak. Hukum-hukum Islam bisa kita tunaikan, misalnya menjawab salam. Kita menghukumi seseorang itu berdasarkan lahiriahnya. Tidak mungkin seseorang beriman diam-diam.

Buya Hamka: Iman tidak ada artinya kalau tak berbekas pada amal. Iman yang tak berbekas sama artinya dengan mandul. Dan amalpun tidak pula ada artinya kalau tidak dai dorongan iman. Orang beriman karena mengambil muka kepada sesama manusia walaupun bagaimanapun baiknya, disebut iya. Dan iya adalah syirik yang halus.

Iman sebagai asas ibadah

24: 39 – dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun, dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya .....

25: 23 – dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan  amal itu debu yang berterbangan.

Standar kebaikan adalah iman. Kebaikan itu menurut Allah, bukan menurut kita. Orang-orang kafir, mungkin baik menurut manusia tapi tidak menurut Allah. Orang yang tidak percaya kepada utusan Allah, tidak kita sebut baik.

Ubadah bin Shamit – menuturkan Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang hak (benar) selain Allah saja, tiada sekutu baginya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-Nya dan kalimatnya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari pada-Nya ....

Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka menyentuh tubuh orang yang mengucapkan La ilaha illallah.

Allah berfirman: “Hai anak Adam, jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa sejagat raya dan engkau ketika mati dalam keadaan yang tidak menyekutukan-Ku ......
Tujuan penciptaan adalah ibadah (51: 56) : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Abul A’la Al Maududi – nama agama biasanya diambil dari nama pendirinya (misalnya Budha, dari Sidharta Gautama), Yahudi diambil dari nama salah seorang anak Ya’qub, Nasrani diambil dari nama tempat Nazaret. Hindu juga diambil dari nama tempat Hind. Islam tidak diambil dari nama pembawa dan tempat diturunkan. Islam itu artinya tunduk kepada hukum Allah SWT.

Secara bahasa orang kafir juga untuk kepada hukum Allah. Orang kafir kalau tidak makan lapar, kalau dipukul kesakitan. Persoalannya mengapa menjadi kafir. Kafir artinya tertutup, hatinya tertutup. Secara fisik Islam, tapi hatinya tertutup karena kesombongan, takabur, merasa hebat.
Substansi ibadah adalah penghambaan dimana Allah adalah tempat menghambakan diri, bukan sebaliknya. Buya Hamka: ketika kita membaca ayat Iyyakana’budu wa iyya kanasta’in, kita menyembah dulu baru meminta. Ada orang yang membalik ayat, meminta banyak tapi tidak mau tunduk kepada Allah. Padahal ketundukan adalah dasar ibadah.

Pengertian ibadah secara umum adalah semua perbuatan yang dimaksudkan untuk mencari keridhaan Allah SWT. Pengertian ibadah secara khusus adalah semua jenis ibadah yang disyariatkan Allah SWT (salat, puasa, zakat, haji, sembelihan, nazar, dll).

Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya bagi Allah Rabb semesta alam.

Tanya: bagaimana tentang iman dan takwa.

Jawab: kalau bersama maknanya berbeda, kalau terpisah maknanya sama. Tanda baiknya islam seseorang adalah baiknya ucapan seseorang. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia mengucapkan yang baik atau diam.

Dalam surat Al-Mu’minum bahwa orang-orang yang beriman adalah orang yang mengerjakan salat dengan khusyu’ .... (Q.S. Al Mu’minun, 23: 1-9)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan