📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

dr. Kenedi Sembiring Kunjungi Kapuas

Belum banyak orang yang mengenal dr. Kenedi Sembiring. Mungkin hal ini disebabkan karena beliau bekerja di pedalaman Kapuas yaitu sebagai dokter pertama di Puskesmas Danau Rawah. Beliau mulai bertugas di puskesmas tersebut dari tahun 1997-2000. Untuk mencapai Danau Rawah pada saat itu tidak bisa melalui jalan darat sebagaimana sekarang. Saat itu beliau harus menggunakan speedboat atau menggunakan klotok dari Tumbang Muroi ke Danau Rawah.

Keterpencilan Danau Rawah membuat dr. Kenedi terpacu untuk mempelajari bahasa setempat. Dalam waktu singkat beliau sudah terbiasa berbicara menggunakan bahasa Dayak. Hal tersebut mau tidak mau harus beliau lakukan karena bahasa masyarakat sekitar adalah bahasa Dayak.

Semangat beliau untuk menolong pasien ditunjukkan dengan kesungguhan beliau menangani pasien. Beliau pernah naik klotok dari Danau Rawah ke Mantangai mendampingi pasien untuk dirujuk ke Kuala Kapuas.

Keterpencilan dalam melaksanakan tugas tidak membuat beliau menjadi patah semangat. Beliau justru berusaha untuk bisa menikmati keberadaan beliau di sana dengan terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat di sana. Beliau menikmati mengunjungi dusun-dusun terpencil yang ada di danau rawah yang harus ditempuh dalam waktu berjam-jam menggunakan klotok.

Setelah menyelesaikan PTT di Kapuas, beliau diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Jayapura. Beliau sempat mengabdi selama beberapa tahun di Puskesmas sebelum kemudian mendapatkan promosi untuk masuk ke Dinas Kesehatan Jayapura. Sekarang beliau bertugas sebagai staf di Bina Upaya Kesehatan Rujukan di Kementerian Kesehatan RI.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan