MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Todongan yang tidak bisa ditolak

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, hari pertama Idul Fitri dijalani dengan mengunjungi rumah para sesepuh dan teman-teman di Kuala Kapuas. Masalah yang sering dialami adalah kalau ditawari makan di masing-masing rumah yang dikunjungi. Kami sekeluarga berencana untuk tahun ini sebisa mungkin menolak tawaran untuk makan dengan cara halus. Hal ini terpaksa dilakukan mengingat kebiasaan "harus" makan saat mengunjungi rumah teman atau tetangga membuat anak-anak tidak suka untuk berkunjung ke rumah para tetangga dengan alasan "sakit perut" karena kekenyangan.

Pada kunjungan pagi hari setelah shalat Idul Fitri, kami hanya makan sedikit di rumah pertama. Makan sedikit kue pada rumah kedua dan ketiga. Pada rumah keempat ada yang cuma makan es buah dan ada yang makan dua tusuk sate dengan sedikit lontong. Pada rumah yang kelima kami cukup menikmati es buah dan kacang saja. Nampaknya strategi untuk tidak terlalu kenyang pagi ini cukup berhasil.

Setelah shalat Ashar, kunjungan ke tetangga dimulai. Pada rumah pertama, kami hanya menikmati es buah. Tapi di rumah kedua, kami langsung disajikan lontong plus sayur dan ikan haruan. Karena sudah disajikan di depan orang banyak, kami mau tidak mau memakannya dengan senang hati. Pada rumah ketiga kami kembali ditodong dengan ketupat kandangan, kami juga memakannya dengan senang hati. Pada rumah keempat kami ditawari untuk menikmati bakso, tapi kami memilih untuk memakan es buah saja.

Setelah itu kami langsung pulang ke rumah untuk mempersiapkan shalat Maghrib. Nampaknya strategi untuk mengurangi makan saat lebaran ini kurang berhasil. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas