📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Todongan yang tidak bisa ditolak

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, hari pertama Idul Fitri dijalani dengan mengunjungi rumah para sesepuh dan teman-teman di Kuala Kapuas. Masalah yang sering dialami adalah kalau ditawari makan di masing-masing rumah yang dikunjungi. Kami sekeluarga berencana untuk tahun ini sebisa mungkin menolak tawaran untuk makan dengan cara halus. Hal ini terpaksa dilakukan mengingat kebiasaan "harus" makan saat mengunjungi rumah teman atau tetangga membuat anak-anak tidak suka untuk berkunjung ke rumah para tetangga dengan alasan "sakit perut" karena kekenyangan.

Pada kunjungan pagi hari setelah shalat Idul Fitri, kami hanya makan sedikit di rumah pertama. Makan sedikit kue pada rumah kedua dan ketiga. Pada rumah keempat ada yang cuma makan es buah dan ada yang makan dua tusuk sate dengan sedikit lontong. Pada rumah yang kelima kami cukup menikmati es buah dan kacang saja. Nampaknya strategi untuk tidak terlalu kenyang pagi ini cukup berhasil.

Setelah shalat Ashar, kunjungan ke tetangga dimulai. Pada rumah pertama, kami hanya menikmati es buah. Tapi di rumah kedua, kami langsung disajikan lontong plus sayur dan ikan haruan. Karena sudah disajikan di depan orang banyak, kami mau tidak mau memakannya dengan senang hati. Pada rumah ketiga kami kembali ditodong dengan ketupat kandangan, kami juga memakannya dengan senang hati. Pada rumah keempat kami ditawari untuk menikmati bakso, tapi kami memilih untuk memakan es buah saja.

Setelah itu kami langsung pulang ke rumah untuk mempersiapkan shalat Maghrib. Nampaknya strategi untuk mengurangi makan saat lebaran ini kurang berhasil. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan