Oleh:
Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Pada minggu
lalu dijelaskan tentang siapa itu orang kafir. Definisi kafir sangat penting
karena ada anggapan sekelompok orang bahwa semua agama sama. Kalau semua agama
sama, maka tidak ada orang kafir. Kalau tidak ada orang kafir maka semuanya
masuk surga.
Q.S. Al
Baqarah, 2: 109 – Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat
mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang
(timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.
Ahlul
kitab. Ahlul secara Bahasa berarti pemilik (ahlul bait), keluarga, penduduk
(ahlul quro), pelaku (ahlul bid’ah), pengikut (ahlussunnah). Kitab itu artinya
buku. Orang yang memahami ahlul kitab sebagai orang yang punya kitab, maka
mereka menganggap orang Hindu dan Buddha sebagai ahlul kitab.
Ada hukum
yang berkaitan dengan ahli kitab, misalnya wanita ahli kitab boleh dinikahi.
Sembelihan ahli kitab boleh kita makan. Ahli kitab adalah Yahudi dan Nasrani,
bukan semua kaum yang punya kitab. Jadi orang-orang selain Yahudi dan Nasrani
bukan termasuk ahli kitab.
Ada usaha
orang-orang kafir untuk memurtadkan orang-orang Islam.
Q.S Al
Baqarah, 2: 120 – Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk yang benar”, dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti mereka
setelah pengetahuan dating kepadamu. Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
dan penolong bagimu.
Allah
menggunakan kata “lan” yang artinya tidak selama-lamanya. Ada yang menganggap
bahwa apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir sebagai petunjuk. Petunjuk
Allah lebih pantas untuk diikuti. Dalam ayat ini, orang kafir tidak suka yang
bentuknya mengembalikan sahabat ke agama semula.
Q.S. Al
Baqarah, 2: 217 – Mereka tidak henti-hentinya memerangi kammu sampai mereka
(dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup.
Q.S. Ali
Imran, 3: 118 – Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan teman
kepercayaan orang-orang yang di luar kalangan (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu, mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dana pa yang
disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi, sungguh telah Kami
terangkan kejadiannya kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Bithonah
ini adalah memberikan jabatan-jabatan yang berpengaruh terhadap kaum Muslimin.
Sekarang kita lihat pemiskinan kaum Muslimin. Ada pepatah: laparkan anjingmu
maka mereka akan mengikutimu. Bithonah lebih merujuk pada hal-hal yang
strategis, bukan pertemanan biasa.
Kalau
orang-orang kafir bicara tentang HAM jangan percaya. Bagaimana mungkin
orang-orang kafir akan menjaga HAM sedangkan hak-hak Allah saja tidak
dijalankan yaitu hak disembah dan hak untuk tidak disekutukan.
Sebagaimana
pertanyaan Allah kepada Muaz bin Jabbal, apa hak Allah. Allah memberitahukan
bahwa hak Allah terhadap hamba adalah disembah dan tidak menyekutukan Allah.
Orang-orang kafir adalah orang-orang yang menyekutukan Allah. Mereka pasti
dusta. Pembantaian orang-orang kafir terhadap kaum Muslimin tidak bisa kita
pungkiri. Orang kafir itu khianat, bagaimana diberikan amanah.
Orang kafir
tidak akan memberikan maslahat karena:
1. Tidak henti-hentinya menimbulkan
kesusahan
2. Menyukai apa yang menyusahkan kamu
3. Permusuhan tampak dari mulut-mulut
mereka
4. Apa yang tersembunyi di hati mereka
lebih besar dari apa yang mereka tampakkan.
Fenomena
akhir zaman:
·
Orang
dusta dianggap jujur
·
Orang
jujur dianggap dusta
·
Orang
khianat diberi amanah
·
Orang
amanah dikhianati
Q.S An
Nisa, 4: 89 – Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah
menjadi kafir lalu kamu menjadi sama (dengan mereka).
Q.S. Al
Anfal, 8: 30 – Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan
daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu,
dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Q.S. Al
Anfal, 8: 36 – Sesungguhnya orang-orang kafir menafkahkan harta mereka untuk
menghalangi (orang) dari jalan Allah, mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi
sesalah bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan, dan ke dalam Jahanamlah
orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.
Ayat ini
menggunakan fi’il mudhari’ artinya hal ini akan mereka lakukan terus-menerus.
Q.S. Al
Ahzab, 33: 22 – Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang
bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya
kepada kita”, dan benarlah Allah dan Rasul-Nya, dan yang demikian itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
Semua agama
bersatu untuk memerangi Islam.
Samuel
Marinus Zwemer (1867-1952) – Tujuan kita bukan mengkristenkan umat Islam secara
langsung, karena hal ini tidak akan sanggup kita lakukan tetapi mengeluarkan
kaum Muslimin dari ajaran Islam. Ini yang harus kita capai, walaupun mereka
tidak bergabung dengan kita.
Metode
memurtadkan kaum Muslimin:
·
Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan
penangkalan dalam jiwa kaum Muslimin terhadap agamanya
·
Tasywih, yaitu pengaburan. Caranya dengan penggambaran
buruk tentang Isla untuk menghilangkan kebanggaan kaum Muslimin terhadap Islam.
·
Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan atau talbis
antara pemikiran dan budaya Islam dengan pemikiran dan budaya jahiliyah (kufur)
·
Taghrib, atau pembaratan (westernisasi), yaitu
mendorong kaum Muslimin untuk menyenangi dan penerima pemikiran, kebudayaan,
gaya hidup dan apa saja yang datang dari Barat.
Dalam
peperangan militer boleh dilakukan tipu daya. Dalam “jihad politik” saya tidak
berani memberikan fatwa tipu daya. Kita perlu melakukan tindakan untuk
meng”counter” apa yang mereka lakukan. Kita dilarang melakukan pengkhianatan
kepada orang yang mengkhianati kita. Niat yang baik harus dilakukan dengan cara
yang baik. Jadi tidak boleh beli suara dilawan dengan beli suara.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!