Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Ketua JSIT Kalteng Kunjungi Kapuas

Pada hari Selasa, 22 Desember 2015, Yayasan Islam Al-Amin Kapuas mengundang Ustadz Heri Rusli Efendi, Ketua JSIT Kalimantan Tengah, ke Kapuas. Beliau mengisi kegiatan silaturahmi dengan para guru,  pengurus, pembina dan pengawas yayasan. Selain itu beliau juga memberi motivasi kepada pengampu kepentingan yayasan untuk bersemangat dalam memperjuangkan syiar Islam.

Beliau mengajak kita untuk pesimis dengan kejayaan Islam masa lalu. Beliau memotivasi para guru untuk memotivasi para murid untuk menjadi seperti para pahlawan Islam. Sejarah bisa memudahkan kita untuk bangkit. Apa yang dialami oleh Rasulullah lebih berat dari apa yang kita alami.

Al-Amin diharapkan bisa menjadi basis bagi dakwah, tidak hanya bagi para pengurus yayasan, guru, tetapi juga bagi para murid dan orang tua.

Bila para guru mengajar maka ilmunya akan bermanfaat. Semakin sering seorang guru menyampaikan materi tarbiyah maka dia akan mengetahui kekurangannya dalam penyampaian. Seorang guru dipaksa untuk membaca untuk mempersiapkan materi. Kita harus menambah keahlian dalam menyampaikan materi. Kita harus memperkaya bacaan.

Seorang guru yang senantiasa mengajak pada kebaikan, maka kita akan mendapatkan pahala. Ini mirip dengam MLM. Upline selalu mendapatkan poin dari downline nila upline bisa tutup poin. Itulah sebabnya bila amal Abu Bakar ditimbang maka pahala beliau lebih berat karena beliau adalah As-Sabiqunal Awwalun (generasi awal).

Guru yang baik adalah yang berhasil mencetak orang yang lebih baik dari dirinya. Dengan disampaikannya ilmu (berjalannya proses pembelajaran) maka ada proses regerasi.

Menjadi guru memerlukan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya. Guru merupakan pekerjaan yang mulia. Tidak semua orang diberikan kesempatan untuk menjadi guru.

Seorang guru yang menyeru kepada Allah, maka dia melakukan pekerjaan yang paling mulia (Q.S. 41: 33). Bila seorang guru bisa menunjuki orang lain maka dia mendapatkan onta merah. Mereka yang menyeru kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar maka dia adalah umat terbaik (Q.S. Ali Imran, 3: 110). Guru yang mengajak pada kebaikan bisa diselamatkan oleh murid dan rekan-rekannya dari neraka.

Seorang guru diharapkan bisa menjadi motivator bagi para murid-muridnya untuk berusaha sekuat tenaga menjadi yang terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas