Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Maulid di Akper Pemkab Kapuas

Peserta Maulid di Akper Pemkab Kapuas
Kelompok Maulid Al-Muhibbin dari Maliku
Pada hari Sabtu, 9 Januari 2016 bertempat di Ruang Kuliah kelas III dilaksanakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1437H. Kegiatan ini diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Acara diawali dengan pembacaan Maulid kemudian dilanjutkan dengan ceramah hikmah maulid. 

Ceramah maulid berisi tentang bagaimana Rasulullah memiliki muka yang orang senang untuk memandangnya, seperti memandang bulan. Rasulullah pun wajahnya dikenal oleh Abdullah bin Salam sebagai wajah orang yang bukan pendusta. Bila beliau menyampaikan sesuatu, beliau menyampaikannya dengan lambat, jelas dan berulang-ulang sehingga orang yang mendengarnya bisa menghapal apa yang beliau ucapkan. Beliau pun memiliki sikap sayang kepada anak-anak. Beliau mengusap kepada Abdullah bin Ja'far yang kehilangan ayahnya. Beliau mempercepat shalat ketika mendengar seorang bayi menangis di masjid. Beliau mendo'akan agar anak-anak orang Tha'if yang melemparnya bisa masuk Islam. Dari hubungan yang beliau jalin dengan para sahabatnya, membuat mereka mencintai beliau. Karena mereka cinta kepada beliau maka mereka berusaha sekuat tenaga menjalankan apa yang Rasulullah nasehati untuk mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas