Industri Tembakau Ancam Kesehatan dan Ekonomi Indonesia

Gambar
Gambar ini dibuat oleh ChatGPT dengan prompt artikel di bawah ini Industri tembakau tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi dan ketergantungan generasi mendatang. Industri tembakau berusaha menggagalkan kebijakan kesehatan. Rokok berdampak buruk pada lingkungan. Industri rokok juga menggunakan uang kotor untuk mempengaruhi, menyebarkan narasi menyesatkan, memanfaatkan celah hukum, dan berupaya untuk menghambat pengendalian tembakau. Kampanye WHO bertujuan untuk mengungkap taktik industri tembakau dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan yang akan berdampak pada generasi mendatang. WHO mendukung kaum muda di seluruh dunia, yang telah meminta industri tembakau untuk berhenti mempengaruhi kebijakan kesehatan dan berhenti menargetkan mereka dengan produk baru yang berbahaya, sambil menjanjikan masa depan yang lebih baik. Beberapa taktik industri tembakau untuk memenangkan pengaruh dan mempengaruhi kebijakan kesehatan antara lain: mengklaim memilik

Pertemuan Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Kapuas

Ir. Ahmad Syafik sedang menyampaikan materi
Pada hari Rabu 17 Pebruari 2016 di aula Bappeda Kuala Kapuas, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kapuas mengadakan acara pertemuan rutin tiga bulanan. Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 150 bidan. Narasumber kegiatan ini adalah Ketua IBI Kapuas ibu Danung Wulandari, Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas Ny. Ary Egahni Ben Bahat, SH, Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD, dan dr. Tri Setyautami, MPHM. 

Dalam acara ini ketua IBI Kapuas ibu Danung Wulandari, MPH menyampaikan paparan internalisasi organisasi antara lain yaitu pentingnya bidan memiliki dokumen terstandar yang dipersyaratkan oleh organisasi profesi maupun instansi kesehatan di mana dia bekerja menjalankan profesinya, pentingnya bidan untuk selalu meng-update pengetahuan dan ketrampilan, mengingatkan agar para bidan bekerja sesuai standar, melaksanakan imunisasi HB0 yang cakupannya se-Kabupaten Kapuas sangat rendah dibanding dengan cakupan kunjungan neonatal pertama. 

Ny. Ary Egahni menyampaikan Peran PKK Dalam Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi Balita. Dalam hasil Rakernas PKK ke VIII Tahun 2015 lalu, disampaikan bahwa program prioritas PKK salah satunya adalah mendukung pemerintah dalam Percepatan Perbaikan Gizi melalui Program Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), dan Mendukung Program Pemerintah dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA) serta “Eradikasi Polio”. Dalam paparannya, beliau juga banyak memotivasi para bidan agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya karena profesi bidan adalah sangat mulia. 

Ir. Ahmad Syafiq menyampaikan paparan pentingnya gizi , kesehatan lingkungan dan kaitannya dengan stunting.

Sedangkan dr. Tri Setyautami, MPHM menyampaikan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA), dan mengingatkan PIN Polio 8-15 Maret. 
Acara ini selain dihadiri oleh para bidan, juga pokja IV TP PKK Kabupaten Kapuas. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

3 Penyebab Isra' Mi'raj