Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc
( 77) Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
( 78 ) Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" (Q.S. Yasin, 36: 77-78)
Sebab turunnya ayat adalah adanya orang
Quraisy yang tidak percaya bahwa tulang yang sudah hancur bisa dibangkitkan
kembali.
Manusia ingin hidup tanpa aturan. Tapi
manusia tidak bisa hidup tanpa aturan karena :
·
Allah tidak
menciptakan alam semesta ini untuk sebuah kesia-siaan.
·
Allah
memberikan kemuliaan kepada manusia
·
Puncak
kemuliaan yang Allah berikan kepada manusia: Allah mengutus utusan-Nya kepada
mereka
Tugas Para Rasul
Alif laam raa. Ini adalah kitab yang Kami
turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada
cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka (yaitu) menuju jalan Tuhan
yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Q.S. Ibrahim,
14: 1)
Manusia ingin terus menerus
berada dalam kegelapan. Kegelapan kita sekarang:
·
Ideologi: sekularisme, pluralisme, liberalisme
·
Politik:
Machiavelli, tidak ada musuh yang abadi, yang ada kepentingan abadi
·
Ekonomi:
kapitalisme, ribawi
·
Sosial:
individualisme, hubungan produsen-konsumen
·
Budaya:
hedonisme, permisivisme
·
Militer:
nasionalisme sempit (wright or wrong is my country)
·
Hukum: man-made laws (hukum jahiliyah)
·
Pendidikan: materialisme, sekularisme
·
Keluarga: gender equality
·
Hiburan: sport, fun, food, film
·
Informasi: bad
news is good news
·
Ibadah ritual:
bid’ah
Dan tidak kami mengutus seorang Rasulpun
sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan
yang hak melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”. (Q.S.. Al
Anbiya, 21: 25)
Sebagaimana kami telah menyempurnakan
nikmat Kami kepadamu Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada Kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui. (Q.S. Al Baqarah, 2: 151)
Tazkiyah berkaitan dengan masalah hati /
jiwa. Manusia itu dianggap manusia bukan karena fisiknya, tapi karena jiwanya.
Sebagaimana kata pepatah: hadapkanlah dirimu dan ssempurnakanlah keutamaannya,
sebab engkau dengan jiwa itu, bukan dengan badanmu disebut sebagai manusia.
Ulama mengingatkan agar bagian ini yang
lebih diutamakan, bukan sisi jasmani.
Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan
membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan
dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi
peringatan. (Q.S. Fathir, 35: 24)
Dalam surat Al-Mulk, Allah menceritakan
tentang orang-orang yang ada di dalam neraka:
Setiap dilempar orang ke dalam neraka,
malaikat bertanya: Bukankah telah datang kepada kalian seorang pemberi
peringatan. Mereka menjawab: Betul, telah datang kepada kamu seorang pemberi
peringatan, maka kami dustai mereka. Mereka menyesali dengan mengatakan:
seandainya dulu kami dulu mau mendengar dan mau berpikir, niscaya kami tidak
akan menjadi penghuni neraka.
Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah (Q.S. Al Ahzab, 33: 21)
Utusan tidak Cuma sekedar menjadi pemberi
peringatan, tapi juga menjadi teladan bagi manusia. Rasul diutus dari kalangan
manusia, sehingga bisa ditiru oleh umatnya. Bila diutus rasul dari kalangan
malaikat, ada alasan manusia untuk menolak teladannya.
Para ahli mengatakan: Islam, tatkala
memerintahkan manusia melakukan kebaikan, sudah menyediakan sosok yang nyata
untuk diteladani. Ketika bicara masalah akhlak, kita tidak bicara dalam tataran
konsep. Bila hanya pada tataran konsep, maka mustahil untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh: karakter Pancasila. Karakter
Pancasila, yang dapat kita jadikan sebagai contoh dan teladan itu siapa? Apakah
orang yang pertama kali mencetuskan Pancasila (Soekarno)? Apakah akhlaknya bisa
kita tiru? Bisa, tapi tidak seluruh aspeknya. Itulah bedanya dengan Rasulullah.
Rasulullah itu, perbuatannya, perkataannya dan diamnya adalah dasar hukum.
Tidak ada manusia yang bisa dijadikan teladan seperti ini.
Siapa di Indonesia yang berani mengatakan:
Saya bisa dijadikan contoh dalam Karakter Pancasila. Ketika kita menjadikan
selain Rasulullah sebagai teladan, maka hal itu sangat mustahil untuk kita
terapkan karena Rasulullah adalah manusia sempurna. Rasulullah, semakin kita
kaji kehidupan beliau, semakin kita tahu tentang beliau, semakin tahu bahwa
beliau adalah sosok yang sempurna.
Bedanya dengan manusia biasa, semakin
banyak kita tahu tentang dia, maka akan semakin banyak ketahuan aibnya.
(Yaitu)
orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al A’raf, 7: 157)
Dalam ayat sebelumnya:
Dan
tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami
kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan
Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala
sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami" (Q.S.
Al A’raf, 7: 156)
Dari kata inna hudna. Kata Yahudi diambil dari kata
hudna.
Khutbah seorang ulama Mesir tentang sosok Umar bin Abdul
Aziz: khusyu’nya beribadah: Ya Allah seandainya aku tidak pantas untuk
mendapatkan rahmat-Mu, akan tetapi engkau telah berfirman dalam kitab ini: Dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, oleh karena itu maka limpahkanlah rahmat-Mu
kepadaku.
Siapa orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami:
·
Orang-orang yang mengikuti Rasul
Berita gembira tentang
kedatangan Nabi dan Rasul, tertulis dalam taurat dan injil. Tugasnya:
·
Menyuruh yang ma’ruf
·
Melarang yang mungkar
·
Menghalalkan yang baik
·
Mengharamkan sesuatu yang kotor
·
Membuang dari mereka beban dan belenggu yang selama ini sangat memberatkan
mereka, seperti:
o
Mensyariatkan bunuh diri untuk sahnya taubat
o
Mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa
membolehkan membayar diat
o
Memotong
anggota badan yang melakukan kesalahan
o
Membuang atau
menggunting kain yang kena najis
o
Zaman dulu harta rampasan perang akan terbakar
Kalau kita mengikuti
petunjuk Nabi, kita akan diberi kemudahan. Kalau kita tidak mengikuti petunjuk,
kita akan dipersulit.
Contohnya hukuman mati
pada:
·
Orang yang membunuh secara sengaja
·
Orang yang merampok
·
Pengedar narkoba
·
Orang yang memperkosa
·
Orang-orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi
Biaya makan 1 napi
·
Sebulan: 30 x Rp 25.000 = Rp 750.000
·
Setahun: 12 x Rp 750.000 = Rp 9.000.000
·
20 tahun: 20 x
Rp 9.000.000 = Rp 180.000.000, ini adalah beban bagi negara
Biaya makan Napi per tahun
·
100 orang =
900 juta
·
200 orang =
1,8 milyar
·
300 orang =
2,7 milyar
·
400 orang =
3,6 milyar
·
500 orang = 4,5
milyar
Mengapa dana tersebut
tidak digunakan untuk kegiatan sosial, kegiatan pendidikan, bidang kesehatan
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!