Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Tugas Para Rasul


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

( 77) Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
( 78 )   Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" (Q.S. Yasin, 36: 77-78)
Sebab turunnya ayat adalah adanya orang Quraisy yang tidak percaya bahwa tulang yang sudah hancur bisa dibangkitkan kembali.

Manusia ingin hidup tanpa aturan. Tapi manusia tidak bisa hidup tanpa aturan karena :
·         Allah tidak menciptakan alam semesta ini untuk sebuah kesia-siaan.
·         Allah memberikan kemuliaan kepada manusia
·         Puncak kemuliaan yang Allah berikan kepada manusia: Allah mengutus utusan-Nya kepada mereka

Tugas Para Rasul

Alif laam raa. Ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Q.S. Ibrahim, 14: 1)

Manusia ingin terus menerus berada dalam kegelapan. Kegelapan kita sekarang:
·         Ideologi: sekularisme, pluralisme, liberalisme
·         Politik: Machiavelli, tidak ada musuh yang abadi, yang ada kepentingan abadi
·         Ekonomi: kapitalisme, ribawi
·         Sosial: individualisme, hubungan produsen-konsumen
·         Budaya: hedonisme, permisivisme
·         Militer: nasionalisme sempit (wright or wrong is my country)
·         Hukum: man-made laws (hukum jahiliyah)
·         Pendidikan: materialisme, sekularisme
·         Keluarga: gender equality
·         Hiburan: sport, fun, food, film
·         Informasi: bad news is good news
·         Ibadah ritual: bid’ah

Dan tidak kami mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”. (Q.S.. Al Anbiya, 21: 25)

Sebagaimana kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada Kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Q.S. Al Baqarah, 2: 151)

Tazkiyah berkaitan dengan masalah hati / jiwa. Manusia itu dianggap manusia bukan karena fisiknya, tapi karena jiwanya. Sebagaimana kata pepatah: hadapkanlah dirimu dan ssempurnakanlah keutamaannya, sebab engkau dengan jiwa itu, bukan dengan badanmu disebut sebagai manusia.

Ulama mengingatkan agar bagian ini yang lebih diutamakan, bukan sisi jasmani.

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Q.S. Fathir, 35: 24)

Dalam surat Al-Mulk, Allah menceritakan tentang orang-orang yang ada di dalam neraka:
Setiap dilempar orang ke dalam neraka, malaikat bertanya: Bukankah telah datang kepada kalian seorang pemberi peringatan. Mereka menjawab: Betul, telah datang kepada kamu seorang pemberi peringatan, maka kami dustai mereka. Mereka menyesali dengan mengatakan: seandainya dulu kami dulu mau mendengar dan mau berpikir, niscaya kami tidak akan menjadi penghuni neraka.

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Q.S. Al Ahzab, 33: 21)

Utusan tidak Cuma sekedar menjadi pemberi peringatan, tapi juga menjadi teladan bagi manusia. Rasul diutus dari kalangan manusia, sehingga bisa ditiru oleh umatnya. Bila diutus rasul dari kalangan malaikat, ada alasan manusia untuk menolak teladannya.

Para ahli mengatakan: Islam, tatkala memerintahkan manusia melakukan kebaikan, sudah menyediakan sosok yang nyata untuk diteladani. Ketika bicara masalah akhlak, kita tidak bicara dalam tataran konsep. Bila hanya pada tataran konsep, maka mustahil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: karakter Pancasila. Karakter Pancasila, yang dapat kita jadikan sebagai contoh dan teladan itu siapa? Apakah orang yang pertama kali mencetuskan Pancasila (Soekarno)? Apakah akhlaknya bisa kita tiru? Bisa, tapi tidak seluruh aspeknya. Itulah bedanya dengan Rasulullah. Rasulullah itu, perbuatannya, perkataannya dan diamnya adalah dasar hukum. Tidak ada manusia yang bisa dijadikan teladan seperti ini.

Siapa di Indonesia yang berani mengatakan: Saya bisa dijadikan contoh dalam Karakter Pancasila. Ketika kita menjadikan selain Rasulullah sebagai teladan, maka hal itu sangat mustahil untuk kita terapkan karena Rasulullah adalah manusia sempurna. Rasulullah, semakin kita kaji kehidupan beliau, semakin kita tahu tentang beliau, semakin tahu bahwa beliau adalah sosok yang sempurna.
Bedanya dengan manusia biasa, semakin banyak kita tahu tentang dia, maka akan semakin banyak ketahuan aibnya.

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al A’raf, 7: 157)

Dalam ayat sebelumnya:

Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami" (Q.S. Al A’raf, 7: 156)

Dari kata inna hudna. Kata Yahudi diambil dari kata hudna.

Khutbah seorang ulama Mesir tentang sosok Umar bin Abdul Aziz: khusyu’nya beribadah: Ya Allah seandainya aku tidak pantas untuk mendapatkan rahmat-Mu, akan tetapi engkau telah berfirman dalam kitab ini: Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, oleh karena itu maka limpahkanlah rahmat-Mu kepadaku.

Siapa orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami:
·         Orang-orang yang mengikuti Rasul

Berita gembira tentang kedatangan Nabi dan Rasul, tertulis dalam taurat dan injil. Tugasnya:
·         Menyuruh yang ma’ruf
·         Melarang yang mungkar
·         Menghalalkan yang baik
·         Mengharamkan sesuatu yang kotor
·         Membuang dari mereka beban dan belenggu yang selama ini sangat memberatkan mereka, seperti:
o   Mensyariatkan bunuh diri untuk sahnya taubat
o   Mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa membolehkan membayar diat
o   Memotong anggota badan yang melakukan kesalahan
o   Membuang atau menggunting kain yang kena najis
o   Zaman dulu harta rampasan perang akan terbakar

Kalau kita mengikuti petunjuk Nabi, kita akan diberi kemudahan. Kalau kita tidak mengikuti petunjuk, kita akan dipersulit.

Contohnya hukuman mati pada:
·         Orang yang membunuh secara sengaja
·         Orang yang merampok
·         Pengedar narkoba
·         Orang yang memperkosa
·         Orang-orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi

Biaya makan 1 napi
·         Sebulan: 30 x Rp 25.000 = Rp 750.000
·         Setahun: 12 x Rp 750.000 = Rp 9.000.000
·         20 tahun: 20 x Rp 9.000.000 = Rp 180.000.000, ini adalah beban bagi negara

Biaya makan Napi per tahun
·         100 orang = 900 juta
·         200 orang = 1,8 milyar
·         300 orang = 2,7 milyar
·         400 orang = 3,6 milyar
·         500 orang = 4,5 milyar


Mengapa dana tersebut tidak digunakan untuk kegiatan sosial, kegiatan pendidikan, bidang kesehatan




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan