Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Sosialisasi Penumbuhan Budi Pekerti, Program SMA Rujukan Tahun 2016

Peserta Sosialisasi Penumbuhan Budi Pekerti
Pada hari Kamis, 15 September 2016 bertempat di aula SMA Negeri 2 Kuala Kapuas diselenggarakan kegiatan Sosialisasi Penumbuhan Budi Pekerti, Program SMA Rujukan Tahun 2016. Kegiatan ini diikuti oleh guru dan siswa dari SMAN 1 Kuala Kapuas, SMAN 2 Kuala Kapuas dan SMAN 3 Kuala Kapuas. Adapun pemateri kegiatan ini diantaranya H. S. Nasution, SE, MPd (Pengawas), dr. Taurina Marginata (Puskesmas Melati) dan Jum'atil Fajar.

Dalam materi penumbuhan budi pekerti sebagai masyarakat, pemateri menyampaikan beberapa cerita para nabi. Dalam kisah kakak Musa, para siswa diharapkan bisa menjadi pribadi yang proaktif, tidak perlu mendapatkan perintah yang detil, mereka bisa melakukan inovasi sesuai dengan yang diperlukan.

Dalam kisah Musa, para siswa diajak untuk sensitif terhadap orang yang memerlukan bantuan. Selain itu para siswa juga diajak untuk meniru cara pergaulan yang dicontohkan oleh Musa dan dua anak perempuan Syu'aib, dimana mereka kalau berbicara seperlunya. Mereka lebih mengutamakan hubungan yang legal (suami istri).

Dalam kisah Yusuf, para siswa diajarkan untuk tidak mengkhianati kebaikan yang sudah diberikan oleh orang tua, oleh guru atau orang yang sudah berjasa kepada kita dengan jalan tidak melakukan hubungan seks diluar nikah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan