Oleh: Ustadz Suriani
Jiddy, Lc
Dua sifat yang
berlawanan tidak akan pernah bersatu. Iman dan kufur tidak mungkin bersama. Kebenaran
dan kebatilan tidak mungkin bersama. Sunnah dan bid’ah tidak mungkin bersatu. Kita
tidak mungkin mengetahui hakekat sesuatu maka kita harus mengetahui lawannya.
Ingin tahu tentang sunnah, harus tahu bid’ah. Mempelajari Islam, harus tahu
jahiliyah. Qur’an memberi petunjuk dan mengetahui jalan kesesatan.
Tunjukilah kami
jalan yang lurus, jalan yang telah engkau beri nikmat, bukan jalan orang-orang
yang sesat dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai. (Q.S. Al Fatihah, 1:
7)
Pengertian
Materialisme
·
Materialisme berarti paham kebendaan
·
Yaitu paham yang mengatakan bahwa kebahagiaan itu
ada pada kekayaan
·
Kemuliaan itu diukur dari harta seseorang
·
Dan kesuksesan yang sebenarnya ialah kesuksesan
duniawi
Kategori materialisme
·
Materialisme yang berkedok ilmu pengetahuan
seperti yang dikembangkan kaum evolusionis. Perlu baca buku Filsafat Ilmu –
perspektif Barat dan Islam oleh Dr. Adian Husaini, et.al: Ilmu merupakan
kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah diuji
secara empiris. Dalam hal ini harus disadari bahwa proses pembuktian dalam ilmu
tidaklah bersifat absolut. Ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolut
melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangan
tertentu.
·
Materialisme yang berbasis sosial ekonomi
·
Materialisme yang berbasis tanah air atau apa yang
disebut dengan paham (kebangsaan) nasionalisme
Pelopor paham
materialisme
Q.S Al A’raaf, 7:
12 – Allah berfirman: „apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam)
diwaktu aku menyuruhmu?“ Menjawab Iblis „saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah“.
Standarnya adalah
materi. Iblis menjadikan materi sebagai standar kebaikan. Paham ini bisa masuk
ke dalam masjid. Bila kita terpesona dengan kemegahan masjid dan tidak mengisi
masjid sebagaimana Rasulullah memakmurkannya, maka kita sudah jatuh ke paham
materialisme. Dari Masjid Nabawi lahir ulama, politisi, ekonom.
Q.S. Ar Rum, 30:
7 – Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang
mereka tentang (kehidupan) akhirat lalai.
Q.S. Al Jatsiyah:
34 – Dan mereka berkata: „Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain
masa“, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka
tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
Sifat orang
beriman dalam Q.S. Al Baqarah, 2: 1-5
Ciri-ciri orang
yang beriman: beriman kepada yang ghaib, lawan dari paham materialisme.
Fenomena
Materialisme
Q.S. Hud, 11:
15-16 – barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna
dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah
mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
Orientasi mereka
dunia.
Standar
kesuksesan
Q.S. Ali Imran,
3: 185 – tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga. Maka sungguh ia telah beruntung, kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Pertolongan
Allah
Dari Abu Hurairah
r.a. : Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang melepaskan seorang mukmin dari
kesulitan dunia niscaya Allah akan melepaskannya dari kesulitan akhirat.
Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya
di dunia dan akhirat. Allah
senantiasa menolong seorang hamba ketika dia senantiasa menolong saudaranya.
(H.R. Muslim)
Akad ada 3 macam:
·
Akad komersial (bisnis) – bisa dikomersilkan. Jual beli misalnya. Allah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Kita diperbolehkan mengambil keuntungan. Tidak
ada batasan maksimal dalam jual beli. Syaratnya tidak ada yang dirugikan.
·
Akad ta’awun (tolong menolong) – tidak boleh dikomersilkan. Contohnya hutang
piutang. Kalau meminjamkan tidak boleh minta lebih. Tidak boleh ada pihak yang
mengambil keuntungan. Setiap pinjam meminjam yang menarik keuntungan,
keuntungan itu riba.
·
Akad jaminan
Kalau kita mau
keluar dari materialisme, kita harus menggunakan hadits diatas. Orang materialisme
tidak percaya dengan hadits diatas.
Keberkahan
Usaha
Orang yang
bertransaksi jual beli masing-masing memiliki hak khiyar (membatalkan atau
melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan
terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika
keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya
akan hilang (H.R. Bukhari dan Muslim)
Standar
kebaikan dan kemajuan
Do’a Rasulullah
SAW – Ya Allah perbaikilah bagiku agamaku dimana ia adalah pelindung segala
urusanku, perbaikilah (kehidupan) duniaku yang di dalamnya aku hidup,
perbaikilah (kehidupan) akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, jadikanlah
kehidupan (dunia ini) sbagai penambah setiap amal kebaikan bagiku, dan
jadikanlah kematian sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan.“ (H.R.
Muslim)
Shalaah
(kebaikan)
·
Agama – pelindung segala urusan
·
Dunia – tempat tinggal
·
Akhirat – tempat kembali
Setelah kuliah
cari kerja. Apakah semua pekerjaan baik. Apakah pekerjaan tersebut baik bagi
agama, dunia dan akhirat.
Manusia terdiri
dari :
·
Fisik
o
Makan
o
Minum
o
Nikah
o
Istirahat
·
Ruh à agama (ilmu, amal)
Pandangan
Allah
Sesungguhnya
Allah tidak memandang tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah memandang hati
dan amal perbuatan kalian (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)
Hakekat Insan
Hadapkan fisikmu
pada jiwamu dan sempurnakanlah keutamaannya
Sebab anda
dianggap sebagai manusia dengan jiwa atau dengan fisik
Materialisme
menghasilkan paham serba boleh dan memuaskan fisik dengan mengumbar nafsu.
Dr. Adian Husaini, MA –
yang dipuja oleh manusia: syahwat (perut dan kemaluan). Kalau sudah seperti
ini, apa bedanya manusia dengan binatang.
Q.S. Al A’raaf, 7: 179
– dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata … mereka itu sebagai binatang ternak bahkan lebih sesat.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!