Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Dialog Musa dan Fir'aun


Oleh: Nouman Ali Khan

Q.S. Asy-Syu'araa, 26: 10-51

Diatas bukit Thursina, Allah memerintahkan Musa untuk pergi ke bangsa Mesir:

( 10 )   Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): "Datangilah kaum yang zalim itu, ( 11 )   (yaitu) kaum Fir'aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?"

Ketika dia meninggalkan Mesir tidak seorang pun melihatnya, sekarang dia disuruh untuk menghadapi semua orang Mesir. Musa mengungkapkan kekhawatirannya kepada Allah:

( 12 )   Berkata Musa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku. ( 13 )   Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun. ( 14 )   Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku".

4 ketakutan Musa:

  1. Mereka akan mendustakannya
  2. Dia akan frustasi (dadanya sempit)
  3. Lidahnya tidak lancar
  4. Mereka akan membunuhnya

Allah memberi jaminan kepada Musa:

( 15 )   Allah berfirman: "Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan),

Terhadap semua ketakutan Musa tersebut, Allah hanya mengucapkan "kalla". Allah bahkan memberinya apa yang tidak dimintanya yaitu mukjizat. Allah akan mendengarkan dengan baik dan terus-menerus (mustami'un). Allah memberi misi kepada Musa dan Harun:

( 16 )   Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah olehmu: "Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam, ( 17 )   lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami".

Awalnya Allah memerintahkannya untuk menghadapi kaum Fir'aun, sekarang Allah memintanya untuk langsung ke Fir'aun. Tugasnya ada dua yaitu:

  1. Menyatakan bahwa mereka adalah Rasul Tuhan alam semesta
  2. Meminta Fir'aun untuk melepaskan Bani Israil untuk pergi bersama mereka

Ungkapan Rasul Tuhan semesta alam menggugat ketuhanan Fir'aun. Fir'aun membalasnya:

( 18 )   Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.( 19 )   dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna

Fir'aun mengalihkan topik pembicaraan dari kedua tugas Musa tersebut. Dari hal-hal yang diungkapkan Fir'aun yang paling segera harus dijawab adalah masalah "perbuatan" yang telah dilakukannya. Maka Musa langsung menjawab dengan:

( 20 )   Berkata Musa: "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. ( 21 )   Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul. ( 22 )   Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil".

Musa berhasil mengembalikan bola yang dilemparkan oleh Fir'aun kembali ke tujuannya semula yaitu mengingatkan bahwa dia dan Harun adalah utusan Allah dan mengingatkannya akan Bani Israil. Karena Fir'aun tidak berhasil mengalihkan pembicaraan, akhirnya dia dengan nada meremehkan bertanya tentang Tuhan semesta alam:

( 23 )   Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?"

Musa menjawab pertanyaan tersebut:

( 24 )   Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya".

Jawaban ini sangat memukul Fir'aun karena bangsa Mesir mengenal penguasa langit sebagai Tuhan Matahari. Sedangkan anak Tuhan Matahari adalah Fir'aun sebagai Tuhan di bumi. Musa memberikan jawaban ini tidak hanya untuk Fir'aun tapi juga untuk para pendengar dalam ruangan tersebut. Melihat orang-orang disekelilingnya tidak ada yang membelanya, Fir'aun berkata:

( 25 )   Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?"

Musa tidak mempedulikan usaha Fir'aun untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang disekitarnya. Beliau terus menjelaskan tentang Allah:

( 26 )   Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".

Ungkapan ini kembali merendahkan Fir'aun karena tidak mengakui ketuhanan Fir'aun dan orang-orang sebelumnya. 

( 27 )   Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila".

Ketika Fir'aun melihat orang-orang sekelilingnya terkesan dengan ucapan Musa. Dan dia melihat mereka mulai percaya bahwa beliau adalah Rasul yang diutus kepada mereka, maka Fir'aun menjelek-jelekkan Musa. Namun Musa tidak mempedulikannya:

( 28 )   Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal".

Timur dan Barat menggambarkan terbit dan tenggelamnya matahari. Daerah diantara matahari terbit dan terbenam adalah wilayah kerajaan Fir'aun. Sekarang Musa mengatakan bahwa penguasa daerah antara matahari terbit dan terbenam adalah Allah. 

( 29 )   Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan".

Ketika anda berdebat dengan orang lain, kemudian dia memberi respon dengan ancaman, artinya dia sudah kalah dengan argumen yang anda gunakan. Penggunaan kekerasan menunjukkan bahwa pihak tersebut sudah kalah dalam debat. Musa melihat bahwa dia sudah cukup bicara dengan Fir'aun, beliau menawarkan sesuatu:

( 30 )   Musa berkata: "Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?"

Setelah melihat Musa tidak membawa apa-apa, Fir'aun mengijinkannya:

( 31 )   Fir'aun berkata: "Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar".

Musa menunjukkan mu'jizat dari Allah. 

( 32 )   Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata.

Ada tiga kata yang digunakan untuk menggambarkan ular:

  1. Tsu'ban - python yang bisa menelan kambing
  2. Hayya - ular yang taringnya keluar, siap menggigit
  3. Jaan - mengerikan seperti melihat jin

Ketika ada ular besar di dalam ruangan, orang-orang akan berlarian kesana kemari. Musa sudah menguasai ruangan dengan ucapannya, sekarang dia menguasai ruangan dengan mu'jizat Allah. 

( 33 )   Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya.

Semua perhatian diberikan kepada Musa, tidak ada yang memperhatikan Fir'aun. Fir'aun tidak takut kalau pembantunya tertarik pada Musa, dia takut kalau para pembesarnya tertarik pada Musa, maka:

( 34 )   Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, ( 35 )   ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?"

Fir'aun menyebut Musa sebagai tukang sihir. Karena hal tersebut tidak cukup menarik perhatian para pembesar, maka dia mengajak mereka untuk membela negeri mereka. Padahal selama ini dia menyebut Mesir sebagai negerinya. Ketika Fir'aun meminta pendapat pembesarnya, maka posisinya sudah lemah. Dia membuat para pembesar merasa dihargai. 

( 36 )   Mereka menjawab: "Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir), ( 37 )   niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu". ( 38 )   Lalu dikumpulkan ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum,

Mengumpulkan para penyihir memerlukan waktu yang cukup lama. Diantara waktu tersebut berita tentang apa yang terjadi di istana Fir'aun sudah menyebar ke seluruh negeri. Reputasi Fir'aun jatuh. Reputasi tukang sihir naik. 

( 39 )   dan dikatakan kepada orang banyak: "Berkumpullah kamu sekalian.

Orang-orang dikumpulkan secara paksa. Karena para tukang sihir sangat terkenal, orang-orang mulai mengatakan:

( 40 )   semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang"

Melihat bahwa posisi tawar mereka sangat tinggi saat itu, mereka memastikan bahwa kelak mereka akan mendapat ganjaran yang sesuai:

( 41 )   Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?"

Karena Fir'aun tahu bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, maka dia mengatakan:

( 42 )   Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)".

Bukan hanya mendapatkan harta, mereka akan mendapatkan posisi yang dekat dengan Fir'aun:

( 43 )   Berkatalah Musa kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan". ( 44 )   Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: "Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang".

Karena para tukang sihir dijanjikan macam-macam oleh Fir'aun, maka ketika melempar tali dan tongkat, mereka memuji Fir'aun. 

( 45 )   Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.

Kata-kata "faiza" menunjukkan tidak ada waktu yang lama antara dilemparkannya tongkat dan ditelannya sihir. Hal ini membuat para penonton dan para tukang sihir kaget. Mereka yakin bahwa ini bukan perbuatan manusia.  

( 46 )   Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah), ( 47 )   mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, ( 48 )   (yaitu) Tuhan Musa dan Harun".

Seperti batu yang terbelah kemudian mengeluarkan air, maka ketika tukang sihir melihat kebenaran, mereka langsung beriman kepada Tuhan Musa dan Harun.Melihat pemeran utama menggagalkan kampanyenya, Fir'aun menggunakan kekuasaan yang masih dimilikinya:

( 49 )   Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya".

Namun karena para tukang sihir sudah melihat kebenaran, mereka tidak mau menyerah:

( 50 )   Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, ( 51 ) sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan