Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas

Gambar
  Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas.  Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,

Surat Al-Baqarah ayat 15-16

Oleh Nouman Ali Khan

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 15)

Ketika orang-orang munafik mengatakan bahwa mereka mengolok-olok (ayat 14), Allah langsung membalas olok-olokan mereka (ayat 15). Allah membuat mereka tetap dalam kondisi mereka saat ini. Mereka ingin tidak patuh, Allah membiarkannya. Ini seperti seorang guru yang membiarkan anak muridnya makin nakal, kemudian dia memanggil orang tuanya dengan ancaman dia akan dikeluarkan dari sekolah karena nakalnya. Contoh lain adalah seekor anjing yang diberi tali yang panjang 100 meter. Anjing tersebut akan berlari dengan senangnya, dia akan makin kencang. Tapi ketika pada meter yang ke seratus, tiba-tiba dia tersangkut oleh tali di lehernya.

Qur'an turun selama puluhan tahun. Selama bertahun-tahun Rasulullah menyampaikan Qur'an dan Hadits secara bergantian. Tapi dengan mudah para sahabat dan kita bisa membedakan antara Qur'an dan Hadits. 

Dalam bahasa Arab "madda" dan "amadda" artinya memperluas. Orang Arab mempergunakan kedua kata tersebut secara bergantian. Dalam Qur'an, bila Allah memberikan karunia kepada manusia, Ia menggunakan "amadda". Tapi untuk yang lainnya, termasuk memberikan hukuman kepada orang-orang kafir, Allah menggunakan "madda". Ini konsisten selama 23 tahun Qur'an diturunkan kepada manusia. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

"Ya'mahun" artinya syok (shock) atau ragu-ragu. Mereka syok setiap kali ayat Qur'an turun. Mereka ragu-ragu untuk ikut Allah dan Rasul-Nya. Mereka menghindari kontak mata dengan Rasulullah, seperti murid yang datang terlambat di kelas, akan menghindari kontak mata dengan dosennya. 

Kata "'ammah" dengan "'amma" yang artinya buta. Jadi "ya'mahun" artinya mereka yang buta, yang tidak bisa berpikir dengan jernih. Hati mereka menjadi buta. 

Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 16)

Kata "bil huda" menunjukkan bahwa orang-orang munafik tersebut memiliki "huda" (petunjuk) dalam diri mereka, namun mereka membeli kesesatan dan sebagai alat belinya adalah "petunjuk" yang mereka miliki. 

Perniagaan mereka tidak beruntung karena tidak mungkin orang menunjukkan dirinya beriman, tapi tidak hidup dengan iman tersebut. 

Kata "ihtada" artinya berpegang kuat kepada petunjuk. Jadi terjemahan yang tepat untuk akhir ayat diatas adalah: mereka tidak termasuk orang yang berpegang kuat kepada petunjuk. 

Ayat-ayat diatas dapat digunakan untuk orang-orang munafik dan orang-orang Yahudi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan