Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas

Gambar
  Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas.  Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,

Surat al-Baqarah ayat 17-18

Oleh: Nouman Ali Khan


مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّـهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ ﴿١٧ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿١٨

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar) (Q.S. al-Baqarah, 2: 17-18)

Ini adalah perumpamaan yang Allah berikan dalam surat al-Baqarah. Guna perumpamaan dalam Qur'an adalah:
  • untuk mempermudah pengertian
  • untuk memudahkan penggambaran berbagai poin yang ingin disampaikan
Yang dimaksud dengan "mereka" adalah orang-orang yang ada di ayat ke-16 yaitu orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Allah ingin membuat perumpamaan tentang mereka. Dalam bahasa Arab sebenarnya kita bisa saja mengatakan "matsaluhum alladz istawqadanaara", tapi Qur'an menggunakan tambahan "matsal".ditambahkan "ka". Ini menunjukkan bahwa gambaran yang diberikan adalah satu bagian kecil dari gambaran yang besar tentang orang-orang yang demikian.Orang Arab menggunakan kata "matsal" untuk situasi yang sangat aneh. Untuk hal-hal yang biasa mereka menggunakan kata "kal". 

Ada orang yang melakukan perjalanan di tengah padang pasir diwaktu malam. Dia tersesat. Kalau inqadanaara artinya menyalakan api. Tapi kalau istauqadanaara  artinya dia berusaha untuk menyalakan api. Kata adho at maa haulahu menggambarkan bahwa api tersebut menyala dengan terangnya. dha'a berasal dari kata dhou' yang artinya cahaya. Beda antara dhou' dan nuur. Dhou' memiliki panas, sedangkan nuur tidak memiliki panas dan bisa dipantulkan. 

Allah menyingkirkan cahaya mereka. Siapa "mereka" padahal bagian ayat sebelumnya menggambarkan satu orang. Kita mundur ke belakang: ada orang yang menyalakan api ditengah padang pasir. Ternyata orang yang mendapatkan manfaat dari cahaya tersebut sangat banyak. Ada orang-orang tersesat yang tidak mengetahui jalan, mereka perlu cahaya. Ketika mereka melihat cahaya yang terang benderang tersebut, Allah memadamkan cahaya tersebut. Dalam ayat ini Allah menggunakan "nuur" bukan "dhiya". Mereka tidak melihat secara langsung cahaya tersebut tersebut, seperti cahaya yang keluar dari stadion yang dilihat dari jauh. 

Dalam ayat zahaballah binuurihim, kita bisa mengucapkannya dalam bahasa Arab dengan azhaballhu nuurahum. Artinya Allah mencabut cahaya mereka. Pencabutan tersebut tidak permanen sebab besok dia bisa mendapatkan cahaya lagi. Allah menggunakan "bi", ini menunjukkan bahwa cahaya tersebut akan pergi selama-lamanya. Zhulumaat menggambarkan kegelapan yang berlapis-lapis. 

Orang yang tidak bisa melihat, biasanya telinga akan makin tajam. Tapi ayat ini justru mengatakan bahwa mereka "tuli". Bisu artinya mereka tidak dapat bicara. Tidak dapat bicara bisa berarti tidak ada orang yang diajak bicara. Karena jauhnya dia dengan orang lain sehingga sulit untuk didengar. Buta bisa karena tidak ada cahaya dari luar. Buta juga bisa karena cahaya di mata yang dihilangkan. Allah menggunakan nuurihim, artinya itu adalah cahaya mereka. 

Rasulullah bersabda: اِنَّمَا مَثَلِى وَ مَثَلُ اُمَّتِى كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا 
Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan ummatku, adalah seperti orang yang menyalakan api ... (H.R. Muslim)

Komentar

  1. Balasan
    1. Untuk rujukan rekamannya: https://muslimcentral.com/nouman-ali-khan-ramadan-2016-surat-al-baqarah-day-7/

      Untuk rujukan yang digunakan oleh Ustadz Nouman Ali Khan merupakan rangkuman dari berbagai tafsir. Kalau berminat bisa langganan https://bayyinahtv.com/

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan