Oleh: Nouman Ali Khan
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan
lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat
telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut
akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (Q.S. Al Baqarah,
2: 19)
Shayyib – hujan yang
sangat deras. Minassama – mengapa disebutkan dari langit, padahal hujan
kan dari langit. Ini menggambarkan dekatnya sumber hujan tersebut. Dia berada
dalam kegelapan yang berlapis-lapis.
Ujung jari dalam bahasa Arab disebut anamil. Kalau
kita ingin menutup telinga dengan jari, kita akan mengatakan yaj’alu anamilahum
fi adzanihim. Tapi Allah menggunakan kata ashobi’ahum – seluruh jari
mereka. Jadi saking takutnya, dia menggunakan seluruh jarinya, bukan Cuma ujungnya.
Shawa’iq adalah kita menyentuh bumi kemudian mengeluarkan suara „bum“
(ledakan).
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan
mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar
itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki,
niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah, 2: 20)
Dibagian kedua, Allah menggunakan kata adho
untuk kita. Kita ingat bahwa kata ini tidak hanya menunjukkan sinar, tapi juga
menunjukkan bahwa dia mengandung panas. Artinya kilat tersebut menghantam bumi
di dekat mereka.
Sebenarnya mereka hampir sama dengan kondisi
sebelumnya, tuli, bisu dan buta. Namun kondisinya lebih baik sedikit.
Golongan pertama adalah orang kafir yang keras kepala,
pendengaran, pembicaraan dan penglihatan mereka dihilangkan.
Golongan kedua adalah orang yang ketika melihat cahaya
jalan, ketika gelap, diam. Peringatan itu diumpamakan dengan guntur dan kilat.
Ini juga gambaran munafik yang kalau ada yang menyenangkan dalam Islam, mereka
terlibat. Kalau ada yang sulit,
mereka pergi.
Seorang peneliti di Georgetown University menemukan mu’jizat
dalam struktur dan komposisi Qur’an, kemudian masuk Islam dan menjadi guru
besar bahasa Arab di Kuwait University.
Simetri diawal ayat:
·
2 – 5 tentang petunjuk
·
3 – 4 tentang keimanan
1 – KAFIR (6-7)
|
6 – PERUMPAMAAN (16-20)
|
·
Peringatan tidak bermanfaat
·
Tidak beriman
·
Hati dikunci
·
Pendengaran dikunci
·
Mata ditutup
·
Hukuman yang berat
|
·
Pembelian
·
Tidak pernah komitmen
·
Buta hati
·
Jari-jari di telinga, guntur
·
Penglihatan diambil, kilat membutakan
·
Ditinggalkan dalam kegelapan
|
2 – MUNAFIK (8-10)
|
5 – MUNAFIK (14-15)
|
·
Mengatakan mereka beriman
·
Sebenarnya tidak beriman
·
Gagal untuk menipu
·
Penyakit dalam hati diperluas
·
Mereka berdusta
|
·
Mengatakan mereka beriman
·
Kebenaran terungkap
·
Gagal untuk mengejek
·
Hati buta diperluas
·
“Kami hanya bercanda”
|
3 – DIKONFRONTASI
(11-12)
|
4 – DIKONFRONTASI (13)
|
·
Dikatakan kepada mereka
·
Jangan berbuat kerusakan
·
“Kami berbuat kebaikan”
·
Kalian lebih tahu
·
Pembuat kerusakan sebenarnya
·
Mereka tidak menyadarinya
|
·
Dikatakan kepada mereka
·
Berimanlah seperti yang lain
·
“Seperti orang-orang bodoh itu?”
·
Kamu lebih tahu
·
Mereka yang sebenarnya bodoh
·
Mereka tidak mengetahuinya
|
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!