Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Anda sudah bayar tapi kami isolir dulu

Internet anda terisolir
Pengalaman dengan IndiHome memang menarik. Sebelas hari yang lalu, admin menulis tentang IndiHome - layanan internet anda terisolir. Tulisan tersebut mengisahkan tentang bagaimana proses pengajuan keluhan karena masalah pembayaran IndiHome. Hari ini (1 Februari 2017) gambar diatas kembali muncul.

Admin menelpon ke 147 untuk menceritakan kronologis yang terjadi:
  • Setelah kejadian diatas, admin masih menerima SMS yang menyatakan belum bayar
  • Pada hari Selasa, 31 Januari 2017 pukul 13:31 admin mendapat telepon dari +625428862899 yang mengaku dari Telkom dan mengabarkan bahwa admin belum bayar. Karena admin komplain dengan masalah ini, dia menyarankan admin untuk membawa bukti pembayaran melalui kartu kredit ke Plasa Telkom di Kuala Kapuas
  • Setelah itu admin mendatangi Plasa Telkom dengan membawa bukti pembayaran melalui kartu kredit, petugas mengatakan bahwa mereka akan melaporkan masalah tersebut
  • Sepulangnya dari Plasa Telkom, pada pukul 14:21 admin menerima telepon dari +622129348400 yang mengaku dari Telkom. Dengan nada bicara yang kurang ramah dia mengabarkan bahwa admin belum bayar. Saat itu ingin rasanya teriak karena kesalnya, syukur masih bisa ditahan. Diakhir pembicaraan dia bilang bahwa dia mau konfirmasi saja. Kalau memang sudah bayar, dia akan koreksi di catatan mereka.
  • Pada pukul 14:32 admin kembali menerima telepon dari +625132111 yang mengaku dari Plasa Telkom Kapuas yang menanyakan kembali masalah pembayaran tersebut. Dia menjelaskan bahwa yang sudah dibayar itu adalah teleponnya, sedangkan IndiHome-nya belum dibayar. Admin lalu minta kepadanya untuk mengirim email resmi kepada admin yang menyatakan bahwa admin belum bayar agar bisa dilaporkan ke BNI Syariah (Hasanah Card).
  • Pada hari Rabu, 1 Februari 2017, 05.30 ketika akan belajar Duolingo, muncullah gambar diatas. 
Setelah mendengar cerita diatas, petugas 147 minta waktu untuk mengecek di pembayaran. Beliau mengabarkan bahwa saya sudah bayar namun ada ketidakcocokan data. Untuk menyelesaikan masalah isolir itu menunggu koreksi dari pihak billing. Jadi kesimpulannya "Anda sudah bayar, tapi kami isolir dulu"

Hal ini menjadi pengalaman yang kontradiktif dengan apa yang tertulis di gambar diatas. Gambar diatas menyarankan agar pelanggan menggunakan pembayaran otomatis. Masalah ini malah muncul justru ketika menggunakan moda pembayaran tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan