Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Buku "Benarkah Persepsi Sehat Anda" - dr. Meldy Muzada Elfa, Sp.PD

Saat akan memasuki mobil, admin dipanggil oleh dr. Meldy, beliau ada hadiah. Rupanya buku diatas. Saat membaca buku ini, ada judul yang menarik yaitu tentang masalah masuk angin. Beliau membahas masalah ini dengan cukup mendalam dari sudut pandang seorang ahli penyakit dalam. Menarik sekali pembahasan beliau. Judul lain yang menarik perhatian admin adalah tentang jumlah air yang sebaiknya kita minum dalam waktu satu hari.

Buku ini masih dicetak dalam jumlah terbatas (200 eksemplar). Mengingat buku ini adalah kumpulan tulisan beliau di Kompasiana, bagi yang berminat untuk membaca tulisan-tulisan beliau dapat meng-klik tautan dibawah ini :

Masuk Angin
Berapa sebenarnya kebutuhan air kita? Haruskah 2 liter sehari?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas