Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Hikmah dibalik puasa - Muhammad Nashiruddin Al-Albaani

Puasa diwajibkan dalam rangka membuat seorang Muslim semakin dekat kepada Allah dan meningkatkan takwa kepada-Nya. Sebagaimana shalat yang tujuannya tidak hanya melaksanakan rukun dan syaratnya saja, tetapi dia juga harus memperhatikan tujuan dan hikmah mengapa Allah mewajibkan shalat lima waktu kepada mereka, siang dan malam. Allah berfirman dalam Surat Al-Ankabut, 29: 45 yang artinya: "Sesungguhnya, shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar ..." Jadi shalatnya seorang Muslim diterima oleh Allah sesuai dengan seberapa banyak hal tersebut mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar.

Rasulullah SAW merujuk masalah shalat ini dalam hadits sahih, dimana beliau bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba shalat dan tidak ada yang ditulis baginya kecuali sepersepuluh, sepersembilan, seperdepalan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, setengah darinya," dan beliau berhenti disana. Hal ini mengindikasikan bahwa shalat yang sempurna sangat sulit dilakukan seorang Muslim. Yang terbaik diantara mereka adalah orang yang dicatat setengah dari shalatnya kemudian sampai sepersepuluhnya.. Itupun kalau shalatnya diterima oleh Allah SWT. 

Terkait dengan puasa Rasulullah SAW bersabda, "Betapa banyak orang yang berpuasa tapi dia tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga dari puasanya, " Mengapa? Karena dia tidak pernah berhenti dari apa yang dilarang oleh Allah SWT. Dia hanya membatasi dirinya pada apa-apa yang membatalkan puasa secara materi. Jadi dia berpikir bahwa dia sedang berpuasa. Tentang orang yang demikian kita katakan, "Dia berpuasa tapi tidak berpuasa." Dia berpuasa hanya dengan menahan dari dari apa-apa yang membatalkan puasa secara materi tetapi dia tidak berpuasa karena dia tidak menahan dirinya dari apa-apa yang membatalkan puasa secara abstrak. Itulah sebabnya beliau bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga dan berapa banyak orang yang shalat tidak mendapatkan apa-apa kecuali kurang tidur dan kelelahan karena shalat."

Kita berharap semoga Allah SWT menginspirasi kita untuk menghindari kedua hal yang membatalkan puasa, yang bersifat materi dan bersifat abstrak. Semoga Allah SWT menginspirasi kita untuk melaksanakan shalat yang diterima oleh-Nya, shalat yang mencegah perbuatan keji dan mungkar. 

Sumber: The Wisdom Behind Fasting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas