Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Ummi shalat berjama'ah di langgar

Ummi berangkat shalat Subuh
Sejak menjelang Ramadhan tahun ini (1438 H / 2017 M) Ummi sudah shalat berjama'ah di masjid. Waktu ditanyakan kepada Ummi mengapa melakukannya, beliau tidak memberikan jawaban yang khusus. Wanita shalat di masjid / langgar / mushola bukanlah sesuatu hal yang luar biasa karena ada hadits dari Aisyah yang berbunyi:

Mereka wanita wanita Mukminah menghadiri shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berselimut dengan kain kain mereka. Kemudian para wanita itu kembali ke rumah rumah mereka hingga mereka (selesai) menunaikan shalat tanpa ada seorangpun yang mengenali mereka karena masih gelap.” (HR. Bukhari 578)

Apalagi hadits yang mengatakan keutamaan shalat berjama'ah tidak berlaku bagi wanita bila ia shalat sendirian di rumah. Sekarang kita terkesan membatasi kunjungan wanita ke masjid / langgar / mushola dengan alasan khawatir terhadap fitnahnya. Tapi kita lihat wanita akhirnya lebih banyak pergi ke pasar, pergi kerja ke kantor dengan apa yang dikhawatirkan (memakai mewangian, ikhtilat, dll).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas