Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Semakin banyak materi tidak membuat kita makin bahagia


Film dokumenter diatas (Advertising at the edge of the apocalypse) menampilkan sebuah fenomena yang sangat menyedihkan, dimana iklan berhasil membuat orang membeli sesuatu yang tidak mereka perlukan. Iklan berhasil membuat mereka membeli sesuatu yang diluar pendapatan yang mereka miliki.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika penghasilan seseorang sudah melebihi $330.000 per kapita, maka tingkat kebahagiaan mereka bukannya makin meningkat tapi mulai menetap dan bahkan mulai menurun.

Iklan sudah berhasil membuat orang melupakan hal-hal penting dalam kehidupan ini. Iklan sudah membuat orang melupakan sesuatu yang tidak bisa diperoleh dengan materi.

Kita patut bersyukur tinggal di Indonesia, yang iklannya tidak se-parah di Amerika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan