Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Bahaya Harta Haram - Ustadz Suriani Jiddy, Lc



Dari Abu Hurairah, telah bersabda Rasulullah SAW: sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa-apa yang diperintahkan kepadanya. Allah berfirman: Hai para rasul, makanlah yang baik-baik dan kerjakanlah amal kebaikan. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu. Kemudian Rasulullah SAW menunjukkan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya kusut masai, dia angkat kedua tangannya kearah langit seraya berkata, Ya Rabbi, Ya Rabbi. Sedangkan apa yang dia makan haram, apa yang dia minum haram, apa yang dia pakai haram, senantiasa memakan yang haram, maka bagaimana doa’anya akan dikabulkan. (H.R. Muslim)

“Thayyib” itu adalah salah satu dari nama Allah. Salah satu kaidah dalam memahami nama Allah: semua nama Allah adalah sempurna, tidak ada yang tidak baik, tidak ada yang tidak mengandung makna kesempurnaan, tidak ada yang aib.

Allah berfirman: Allah memiliki nama-nama yang baik, maka berdo’alah dengannya.

Nama Allah SWT tidak terbatas. Tidak hanya 99. Ketika Rasulullah berfirman: sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, ini bukan bermaksud membatasi.

Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang Engkau miliki, nama yang hanya Engkau ketahui dalam ilmu ghaib-Mu. ....

Nama Allah mengandung sifat. Nama Allah adalah ar-rahman dan ar-rahim, saat kita membaca basmalah. Ar-rahman, Maha Pengasih, ar-rahim, Maha Penyayang.

Imam Ibnu Mubarak, mengatakan bahwa ar-rahman adalah zat yang kalau diminta pasti memberi. “Berdo’alah kepadaku, pasti Aku kabulkan.” Allah mengabulkan do’a dengan 3 jalan:

1.       Allah memberikan apa yang kita minta. Misalnya saya sakit, lalu saya berdo’a agar sembuh, besoknya sembuh.

2.       Allah tidak memberikan apa yang kita minta, tapi diganti dengan yang lain. Saya sakit ya Allah, sembuhkanlah. Sakit tidak disembuhkan, tapi diberikan yang lain.

3.       Allah tidak memberi apa yang diminta, tidak memberi yang lain, tapi disimpan di akhirat.

Para sahabat mengatakan, kalau begitu kami akan banyak berdo’a, karena hal ini akan menjadi tabungan di akhirat.

Ar-Rahim artinya Zat yang jika tidak diminta Dia murka. “Sesungguhnya orang-orang yang sombong yang tidak meminta kepada-Ku, maka Aku akan masukkan ke dalam neraka jahanam.”

Nama Allah baik, maka Allah memiliki sifat kebaikan.

Berbeda dengan makhluk, nama tidak selalu menunjukkan sifat. Misalnya namanya Mulia, dia belum tentu selalu mulia. Ada yang namanya Dermawan, tapi tidak selalu dia dermawan. Ada yang namanya Bahagia, apakah selalu bahagia? Mudah-mudahan.

Dengan memahami nama-nama Allah, kita akan berbaik sangka kepada Allah SWT.

Diakhir ayat Qur’an, Allah sering menyebutkan namanya. Misalnya dalam Q.S. Al-Isra’, 17: 1, diakhir ayatnya Allah mengatakan: “ .... sesungguhnya Ia Maha Mendengar dan Maha Melihat.”

Allah tidak menerima kecuali yang baik. Kalau kita berinfaq atau bersedekah, apakah diterima? Allah tidak terima bila infak kita tidak baik. Dalam hukum artinya tidak halal.

Bahaya Harta Haram

Ada peringatan dari Rasulullah SAW. ini adalah nubuat dari Rasulullah SAW tentang tanda-tanda kiamat. Tanda kiamat itu ada yang besar dan kecil. Yang besar adalah tanda-tanda yang bisa dilihat oleh mata manusia, misalnya matahari yang terbit dari Barat. Tanda-tanda kecil banyak sekali, misalnya wafatnya ulama.

Rasulullah bersabda: sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu begitu saja, tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan ulama. Ketika ulama tidak ada, maka manusia mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemimpinan. Padahal syarat kepemimpinan adalah berilmu. Itulah sebabnya kita mengangkat ulama sebagai pemimpin. Kalau orang bodoh diangkat sebagai pemimpin, nanti kalau mereka memberi fatwa akan sesat dan menyesatkan. Kalau pemimpin akan membuat kebijakan yang sesat dan menyesatkan.

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: akan datang nanti suatu zaman, manusia tidak lagi peduli dengan apa yang dia datangkan apakah yang dia dapatkan itu halal atau haram.

Hal ini sudah terjadi saat ini. Hal ini membuat kita yakin dengan kebenaran Rasulullah SAW. setiap yang dia katakan pasti benar. Yang dikatakan oleh Rasulullah: “Rasulullah tidak pernah mengatakan sesuatu berdasarkan hawa nafsu, melainkan apa yang dikatakan adalah wahyu.”

Apalagi ditambah prinsip: yang haram saja yang susah apalagi yang halal.

Apabila orang sudah masa bodoh dengan apa yang dia dapatkan, maka ini adalah tanda-tanda kiamat. Harta yang haram sangat berbahaya, bahayanya di dunia dan di akhirat.

Mengonsumsi harta yang haram adalah maksiat kepada Allah dan mengikuti langkah-langkah setan / iblis.
Orang berbuat maksiat mati, maka matinya su’ul khatimah (akhir yang baik).

Orang yang matinya saat beramal shaleh: saat shalat, khutbah, saat baca Qur’an.

Ulama: bagaimana gaya hidupmu, maka seperti itulah dia akan mati. Orang suka baca Qur’an, maka meninggalnya baca Qur’an. Orang biasa shalat sunnah, meninggal waktu shalat.

Ada ulama Mesir yang meninggal saat sujud dalam shalat Dhuha di hari Jum’at.

Selain maksiat, memakan harta yang haram itu dikategorikan mengikuti langkah-langkah setan.

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Q.S. Al-Qur’an, 2: 168-169)

Syaikh Muhammad Ali Ashobuni: makna setan adalah jauh (syathona) atau terbakar (syatho). Dari bahasa Arab, syatho ini menjadi sate.

25.000 kata berasal dari bahasa Indonesia.

Buya Hamka: Mustafa Kamal menjadikan Turki menjadi negara sekuler, menghilangkan pengaruh bahasa Arab dari Bahasa Turki. Sampai adzan saja diubah menjadi bahasa Turki.

Setan disebut setan karena jauh dari Allah SWT. semua yang jauh dari Allah SWT disebut setan, tidak peduli wujudnya jin atau manusia. “Dari gangguan jin dan manusia.” (Q.S. An-Naas, 114: 6)

Syaikh Abdul Hamid Qisth: sekarang setan belajar berbuat maksiat kepada manusia, karena setan saja tidak mampu melakukannya.

Bahaya maksiat adalah musibah.

Ancaman azab neraka bagi mereka yang mengonsumsi harta haram. “Tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram dan neraka lebih baik baginya.” (Hadits)

Para ulama salaf mengingatkan: ketika suaminya mau berangkat kerja, sang istri mengantar sampai ke pintu seraya mengatakan: kami tahan tidak makan tidak minum, tapi kami tidak tahan kalau masuk neraka. Setiap kali sang suami pergi untuk mencari rezeki, sang istri selalu mengingatkan hal yang demikian. Sang suami mencari uang, belum tentu dapat. Bila pulang, mereka lapar. Mereka sanggup menanggungnya.

Istri sholihah bukan justru ngomporin. Jangan memprovokasi suami untuk mencari harta yang tidak halal dengan jalan mencuri, korupsi.

Ada yang mencuri pertama kali, ada yang membegal.

Apapun pekerjaan kita, sejauh halal, itu baik, meskipun pegal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan