Tinggalkan sesuatu yang meragukanmu dan ambil apa-apa yang
tidak meragukanmu
Dalam kitab Wafi’ disampaikan urgensi hadits ini:
1.
Hadits ini merupakan
jawami’ul kalim (perkataan yang sedikit tapi luas maknanya)
2.
Dasar tersebut adalah
meninggalkan syubhat dan memilih yang halal dan diyakini
3.
Ibnu Hajar al-Haitamy
berkata, “Hadits ini merupakan kaidah yang sangat penting dan dasar dari sikap
wara’ yang merupakan poros dari ketakwaan, juga penyelamat dari keraguan dan
ketidakjelasan yang menghalangi cahaya keyakinan.
Kandungan hadits:
·
Meninggalkan syubhat
·
Jujur adalah kedamaian,
sedangkan kebohongan adalah kegundahan
·
Hadits ini merupakan
isyarat agar kita menerapkan berbagai hukum dan menjalankan semua permasalahan
dalam kehidupan atas dasar keyakinan dan bukan keragu-raguan.
Jadi kalau kita makan di warung, kita yakin saja bahwa
daging yang kita makan disembelih dengan cara yang baik.
SYUBHAT
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih pada saat datangnya
fitnah (yang keadaannya) seperti bagian malam yang gelap gulita (dimana)
seseorang beriman di pagi hari namun sore harinya ia menjadi kafir. Atau di
sore hari ia beriman tetapi di pagi hari ia kafir. Ia menjual agamanya dengan
bagian dari dunia (H.R. Muslim)
Fitnah disini adalah ujian, bukan tuduhan tanpa dasar dalam
bahasa Indonesia.
Fitnah itu ada dua: fitnah syahwat dan fitnah syubhat.
Fitnah syahwat adalah berkenaan dengan nafsu. Contoh yang
dikemukakan oleh Dr. Adian Husaini adalah masalah peradaban syahwat yang memuja
4 hal yaitu harta, popularitas, kecantikan dan kekuasaan.
Demi meraih harta, orang menghalalkan segala cara. Akan
datang suatu masa dimana orang tidak peduli dengan apa yang dia dapatkan.
Seorang wanita yang mau tampil cantik tidak peduli dengan
auratnya. Kecantikan itu seharusnya untuk suaminya, bukan untuk diumbar. Aurat
itu sekarang batasannya adalah kepantasan dan kepatutan bukan agama. Misalnya
seorang ulama diwawancarai dengan seorang wanita yang menggunakan pakaian yang
pakai rok pendek.
Untuk mencapai popularitas menghalalkan segala cara.
Untuk mencapai kekuasaan menggunakan segala cara. Tidak ada
kawan yang abadi, yang ada adalah kepentingan yang abadi.
Syaikh Abdul Hamid Qisk: dulu manusia belajar pada setan
untuk bermaksiat, sekarang setan belajar pada manusia, karena setan saja tidak
bisa melakukannya.
Makna Syubhat
·
Syubhat diambil dari kata
kerja isytabaha, artinya, apabila sesuatu telah bercampur dengan sesuatu yang
lain sehingga kita tidak bisa membedakan yang satu dari yang lain
·
Dalam terminologi syariat
Islam, syubhat berarti pendapat, pemahaman, mazhab atau tindakan yang di
dalamnya bercampur antara kebenaran dan kebatilan dalam bidang syariat.
Contohnya ada dalilnya, ada ayatnya. Atau berdasarkan sabda
Nabi contohnya. Tampaknya benar padahal dia batil.
Fitnah syubhat lebih bahaya dari fitnah syahwat. Fitnah
syahwat bisa diketahui oleh orang awam. Yang mengetahui masalah syubhat adalah
orang yang mempelajari masalah agama.
Syubhat Kaum Liberal – kesetaraan manusia. Ada ayatnya: 49:
13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Implikasi kesetaraan manusia:
1.
Bolehnya memilih pemimpin
non Muslim.
2.
Bolehnya menikah lintas
agama
3.
Kesetaraan gender. Mereka
mempertanyakan:
a.
Mengapa laki-laki boleh
poligami, mengapa wanita tidak boleh?
b.
Mengapa bagian laki-laki
dua kali bagian perempuan
c.
Kepemimpinan laki-laki
dalam keluarga
Relativisme kebenaran, berikut ini jargon-jargonnya
·
Berpikirlah yang benar,
tapi jangan merasa benar sebab kebenaran itu relatif
·
Jangan terlalu lantang
bicara tentang kebenaran, dan jangan menegur kesalahan, karena kebenaran itu
relatif
Paham pluralisme:
·
Paham yang memandang bahwa
setiap agama adalah jalan keselamatan
·
Perbedaan agama satu dengan
yang lain, hanyalah masalah teknis, tidak prinsipil.
·
Pandangan plural ini tidak
hanya berhenti pada sikap yang terbuka, melainkan juga sikap paralelisme yaitu
sikap yang memandang semua agama sebagai jalan yang sejajar.
Paham-paham diatas sesat dan menyesatkan
Paham inklusivisme:
·
Paham yang menegaskan bahwa
kebenaran setiap agama harus terbuka
·
Paham ini menganggap ada
kebenaran pada agama lain yang tidak kita anut dan sebaliknya terdapat
kekeliruan pada agama yang kita anut.
Kesimpulan mereka: Kebenaran bukanlah monopoli milik agama
Islam saja. Kebenaran adalah milik bersama. Dalam setiap agama terdapat
kebenaran. Banyak jalan menuju kebenaran.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!