Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Penyediaan air layak minum bagi korban gempa Lombok Utara - Relawan Indonesia







Alhamdulillah,  setelah kemarin (Sabtu, 11 Agustus 2018) berbagai agenda terlalu. Bangun sesaat sebelum subuh,  dilanjutkan briefing bagi tugas, karena hari ini ada dapur umum yang menyiapkan nasi 500-an bungkus targetnya, bagi terpal,  seratusan karpet,  selimut,  kunjungan ke pengungsi membawa obat-obatan yang saya bawa dari Palangka Raya dan juga ada medis untuk memeriksa beberapa ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia. 

Jam 10.30 kelar,  berlanjut ke kegiatan lain. Saya dan tim dari Bogor memasang instalasi air  langsung layak minum. Tujuan awal 2 titik di daerah Jenggala, namun hanya 1 yang terpasang di mushola. 1 lagi rencananya di sebuah mushola lagi,  namun ditunda karena sumber air masih tertutup puing reruntuhan dan masih harus dibersihkan dan diperbaiki saluran air dan temboknya. 

Perjalanan akhirnya berlanjut ke Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, yang merupakan salah satu desa dengan kerusakan sangat parah,  80 persen bangunan ambruk dan rata. Disini saya dan tim Relawan Indonesia Kota Bogor memasang instalasi untuk air minum. Qodarullah, mesin airnya gak mau nyedot,  akhirnya sekalian kami tangani meski diluar rencana karena ini keperluan vital masyarakat. 

Selesai memasang sekitar 3 jam, kami balik ke posko,  menempuh jalan 1 jam, bermaksud istirahat dan bersih diri sebelum maghrib tiba. Namun saya urungkan,  karena ada logistik untuk pengungsi berupa makanan yang harus dibagikan. Bergegaslah saya dan beberapa yang lain untuk membagikan dan mendatangi pengungsian. 

Dari sana,  kami mendapat banyak curhatan dan keluhan warga,  dari terpal yang berlobang dan tak layak pakai,  pempers,  pembalut,  makanan bayi,  susu, selimut,  pakaian layak pakai,  obat-obatan dan lain-lain. 
Akhirnya pagi ini,  saya berkoordinasi dan berbagi tugas untuk mencari logistik yang diperlukan,  tujuan satu-satunya dan terdekat adalah Mataram, 1.5 jam dengan jalan naik turun dan berkelok,  atau mau jalur lain menyisir pantai dengan jarak lebih panjang dan lebih lama. 

Bagi yang ingin berdonasi untuk Lombok,  untuk selimut,  pakaian, terpal,  makanan bayi,  pempers, pembalut dll bisa hubungi saya di 081250846608 atau transfer ke rekening 759901001930531 BRI,  a.n Hariyati atau 761010250900 CIMB  Niaga Syari'ah a.n Joko Mulyono.

Foto dan tulisan dikirimkan oleh Bapak Joko Mulyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan