Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Pelajaran dari Keracunan Makanan di Desa Lamunti Permai


Pada hari Kamis, 16 Mei 2019 bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dilaksanakan Rapat Koordinasi Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan kabupaten Kapuas Tahun 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota dari tim tersebut.

Presentasi pertama disampaikan oleh Bapak Hari, epidemiolog dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Beliau menyampaikan mengenai hasil penyelidikan epidemiologi keracunan makanan di Desa Lamunti Permai, Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas pada tanggal 30 April 2019 yang lalu. Hasil penyelidikan epidemiologi tersebut menyimpulkan ada beberapa kuman yang diduga sebagai penyebab keracunan makanan tersebut, namun tidak berhasil dibuktikan oleh hasil pemeriksaan sampel.

Presentasi berikutnya disampaikan oleh Ibu Mayae Hugo yang menyampaikan masalah perlunya masing-masing bidang mengetahui tugasnya dan melaksanakan tugasnya.

Setelah itu, Bapak Raison, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas memimpin rapat dengan memberikan pengantar mengenai peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas dan keterkaitannya dengan dinas kesehatan. Beliau menyarankan agar TGC diberikan pelatihan tentang penanggulangan bencana.

Direktur RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, dr. Agus Waluyo, menyampaikan bahwa rumah sakit tidak akan membebani pasien KLB dengan biaya. Beliau menyarankan agar ada dokter yang melakukan triase sehingga tidak semua pasien dirujuk ke rumah sakit.

Plt. Kepala Bidang Keperawatan rumah sakit, Ibu Hikmayanti menyarankan agar ada Pedoman, Standar Operasional Prosedur untuk tim gerak cepat. Setelah dibuat, pedoman dan SOP tersebut disosialisasikan ke seluruh puskesmas, sehingga mereka siap.

Pak Samsul, kepala seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa mereka akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Bapak Zayad, kepala seksi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa seluruh sanitarian puskesmas sudah dilatih untuk menjadi inspektur pangan, sehingga mereka sudah bisa melakukan pengumpulan sampel dengan baik.

Pak Samino, staf seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa tugas utama dinas kesehatan dalam KLB adalah penanganan korban.

Bapak Raison menjelaskan bahwa kalau terjadi KLB, maka seluruh dana pengobatan korban ditanggung oleh pemerintah daerah. Seluruh puskesmas sudah punya protap. Pemeliharaan puskesmas menjadi tanggung jawab mereka. Beliau mengusulkan agar kita juga membuat rencana kontingensi terhadap keracunan makanan ini. Kemudian melakukan simulasi terhadap rencana tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas