يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 264) Kalau Anda memberi dan mengharapkan sesuatu dari pember
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Pinjaman kepada Allah - Nouman Ali Khan
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 245) "Qardlan" berasal dari kata "quradlah" yang artinya bekas gigitan kecil oleh tikus pada roti atau gigitan tikus pada pakaian. Hal ini menggambarkan bahwa apa yang diminta dari kita bukanlah sesuatu yang besar. Misalnya ada orang yang mau pinjam uang sebulan. Anda punya banyak simpanan di bank dibandingkan dengan uang yang akan dipinjam. Buat anda tidak berarti tapi buat mereka itu adalah sesuatu yang sangat berarti. Konsep seperti ini sangat tidak logis karena Allah adalah pemilik langit dan bumi. Sedangkan kita dan semua yang kita miliki adalah milik Allah. Bayangkan bila ibu kita datang kepada kita kemudian bilang bahwa beliau ingin meminjam dari kita dan berjanji akan mengembalikannya. Apa artinya? Dia menganggap kita begitu pelit. Untuk menggambarkan bagaimana pelitnya kita adalah seperti anak kecil yang ingin mencicipi es krim yang dimakan ayahnya, tapi akhirnya dia minta semuanya. Kita sering lupa bahwa apa yang kita miliki, pada hakekatnya bukan milik kita. Rasulullah bersabda: Bila engkau memberi sedekah, maka kekayaanmu tidak akan berkurang. الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan ... (Q.S. Al-Baqarah, 2: 268) قَرْضًا حَسَنًا Pinjaman yang baik adalah pinjaman yang tidak diketahui kapan akan dikembalikan. Allah ingin agar kita percaya kepada Allah. Allah tidak membatasi balasanya hanya di akhirat. Allah akan melipatgandakan apa yang dipinjamkan. Cara terbaik untuk melipatgandakan apa yang kita miliki adalah dengan jalan meminjamkannya kepada Allah. Jangan pernah merasa kehilangan. Allah bisa membalas dengan kesehatan, ketenangan, uang, petunjuk dan lain-lain. Bisa merupakan sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan uang.
"Wa anfiqu mimma ja'alakum mustakhlafiina fiih" Kita diminta kita untuk menginfakkan apa-apa yang kita kuasai misalnya intelektual, kekuatan, harta dan lain-lain. Bisa juga kita meminjamkan kesabaran untuk tidak marah; meminjamkan kesabaran untuk tidak melakukan sesuatu yang sia-sia. Ketika kita meminjamkan kepada Allah, maka Allah akan memberikan ketakwaan. Allah akan memberikan ketenangan yang hanya Allah saja yang bisa memberi ketenangan. فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin (Q.S. Al-Fath, 48: 26)
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu
Oleh: Nouman Ali Khan Dalam agama kita ada tanggung jawab kita kepada Allah dan ada tanggung jawab kepada orang-orang disekitar kita. Hubungan kita dengan Allah sangat sederhana. Itulah sebabnya kalau kita bersalah, maka do'a pertama di dunia adalah: Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al A'raaf, 7: 23) Allah tidak pernah berbuat zalim kepada manusia, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S. Yunus, 10: 44) Bila kita memperbaiki masalah tanggung jawab kita dengan Allah SWT maka tanggung jawab kita kepada manusia juga akan terselesaikan. Jika kita baik pada Allah, tapi tidak baik kepada orang tua, sebenarnya kita tidak baik kepada Allah. Membicarakan masalah tanggung
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!