Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Makna dan Metode Dakwah - Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Interaksi dengan
Qur’an: membaca, memahami, mengamalkan dan mendakwahkan Qur’an
Mengamalkan Qur’an:
panutan, jalan hidup, sumber hukum, aturan dakwah, memberi perhatian terhadap
apa-apa yang menjadi perhatian Qur’an.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab, 33: 21)
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran, 3: 31)
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. (Q.S. Al-Maidah, 5: 15)
Menjadikan Qur’an
sebagai jalan hidup
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (Q.S. Al-Maidah, 5: 16)
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Q.S. Ta-Ha, 20: 123)
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (Q.S. Ta-Ha, 20: 124-126)
Menjadikan Qur’an
sebagai aturan dakwah
Seringkali dakwah
diartikan sebagai ceramah, tabligh akbar atau khutbah Jum’at atau pengajian seperti
ini. Dakwah memiliki makna yang luas. Sesuai dengan makna bahasa berarti
mengajak, memanggil, menyeru. Dakwah menurut istilah agama: mengajak manusia
dari asalnya tidak mengerti (bodoh, jahil) menjadi mengerti. Dari sesat menuju
hidayah. Mengajak orang yang berbuat maksiat supaya meninggalkan perbuatan
tersebut. Dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja. Dakwah itu bukan hanya tugas
ulama, tuan guru, kyai.
Sa’id Hawwa
pernah mengatakan: setiap kita bisa menjadi guru bagi orang lain. Misalnya kita
mengajari orang yang tidak bisa membaca Qur’an. Mengajarkan orang membaca
Al-Fatihah. Dakwah bukan pekerjaan yang susah untuk dilakukan.
Pesan Rasulullah:
sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat.
Rasulullah berpesan
pada kita: sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan mengajarkannya
kepada orang lain.
Ulama mengatakan
bahwa dakwah adalah ibadah. Setiap ibadah ada pedomannya. Ibadah itu ada
syaratnya agar diterima dan bernilai ibadah.
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. Yusuf, 12: 108)
·Perintah Allah kepada Nabi Muhammad bahwa inilah
jalanku (Qur’an, Islam, semua yang datang dari Rasulullah), aku berdakwah
kepada Allah.
Kaidah penting
dalam dakwah: kita berdakwah kepada Allah, berdakwah kepada Islam, bukan kepada
yang lain. Dakwah dilakukan kepada Islam. Dakwah tidak boleh ditujukan pada
kelompok atau partai tertentu. Dakwah kepada Al-Qur’an, Sunnah SAW. Kita tidak
boleh mengajak orang untuk memuja orang tertentu.
Yayasan, lembaga,
partai adalah sarana, bukan tujuan. Sebagian orang tidak bisa membedakan sarana
dan tujuan. Kalau kita menjadikan lembaga sebagai tujuan, maka kita akan
menumbuhkan sifat fanatisme yang berhubungan dengan lembaga.
Apalagi kalau
sampai mengatakan bahwa hanya kelompoknya yang masuk surga, atau kelompoknya
yang paling benar.
Salah satu
penyebab perpecahan dalam Islam adalah fanatik pada tokoh, ormas, lembaga,
partai. Jangan sampai saling membid’ahkan, mengkafirkan.
Makna ‘ala
bashiiratin’ (berdasarkan bashirah). Bashirah diartikan sebagai hujah yang nyata.
Mantan Mufti Saudi, Utsaimin, arti bashirah adalah ilmu / mengetahui cara
menyampaikan dakwah kepada manusia; mengetahui kondisi obyek dakwah; mengetahui
kondisi manusia yang dakwah itu akan disampaikan kepada mereka. Kita harus
memiliki ilmu tentang apa yang akan kita dakwahkan.
Faakidu syai laa
yu’thi – orang yang tidak memiliki sesuatu tidak bisa memberi.
Orang yang ingin
menyampaikan sesuatu harus memiliki pengetahuan terhadap sesuatu tersebut. Kita
bisa mengajarkan satu ilmu yang kita miliki yang orang tidak punya. Misalnya
mengajarkan Qur’an kepada orang yang tidak mengetahuinya. Mengajarkan tata cara
shalat.
Dakwah tidak
boleh hanya dengan modal semangat. Dakwah yang dilakukan tanpa dasar ilmu lebih
banyak merusak daripada memperbaiki. Kita harus memiliki ilmu tentang Islam
yang kita dakwahkan.
Kita tidak harus
mengetahui semua ilmu. Kita sampaikan ilmu yang sudah kita miliki. Jangan beralasan
tidak mau berdakwah hanya karena tidak mondok, tidak tahu bahaa Arab.
Metode dakwah
juga disebut dalam Qur’an: dakwah harus kepada Allah, tidak boleh kepada yang
lain. Dakwah harus disampaikan dengan:
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. An-An'am, 6: 125)
Hikmah itu
artinya sunnah. Hikmah artinya bijaksana, ilmu, menempatkan suatu pada tempatnya,
menyesuaikan diri, profesional (tidak asal-asalan).
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Oleh: Nouman Ali Khan Dalam agama kita ada tanggung jawab kita kepada Allah dan ada tanggung jawab kepada orang-orang disekitar kita. Hubungan kita dengan Allah sangat sederhana. Itulah sebabnya kalau kita bersalah, maka do'a pertama di dunia adalah: Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al A'raaf, 7: 23) Allah tidak pernah berbuat zalim kepada manusia, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S. Yunus, 10: 44) Bila kita memperbaiki masalah tanggung jawab kita dengan Allah SWT maka tanggung jawab kita kepada manusia juga akan terselesaikan. Jika kita baik pada Allah, tapi tidak baik kepada orang tua, sebenarnya kita tidak baik kepada Allah. Membicarakan masalah tanggung...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!