Industri Tembakau Ancam Kesehatan dan Ekonomi Indonesia

Hari ini admin tertarik dengan judul dari Updates on the COVID-19 pandemic from the Johns Hopkins Center for Health Security tanggal 30 Desember 2020: A Year with COVID-19.
Email bercerita tentang bagaimana perjalanan COVID-19 selama tahun 2020. Tulisan ini mencantumkan lini waktu perjalanan COVID-19 selama enam bulan terakhir.
Yang menarik dari email tersebut adalah bagaimana upaya yang dilakukan oleh berbagai negara untuk mengatasi COVID-19 ini. Negara-negara yang ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan berhasil menjaga agar kasus COVID-19 di negara mereka tetap rendah. Namun negara-negara yang pada awalnya menerapkan "lock down" kemudian melonggarkan restriksi mereka, justru mengalami peningkatan kasus lagi.
Parahnya, peningkatan kasus pada beberapa negara setelah mereka melonggarkan protokol kesehatan justru lebih tinggi dari gelombang awal. Malah kasus-kasus baru mulai mengenai generasi muda. Bahkan sebagian ahli ada yang mendukung agar mereka yang berisiko rendah seperti anak muda, agar tetap beraktivitas dan menyebarkan virus tersebut di kalangan masyarakat sehingga muncul "herd immunity" (contohnya Great Barrington Declaration).
Upaya ini dilawan oleh para ahli yang tidak setuju dengan pendapat tersebut dengan membuat John Snow Memorandum. Memorandum ini mendukung penerapan protokol kesehatan yang sudah disepakati selama ini yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan tetap di rumah bila sakit.
Saat ini para ahli masih meneliti efek jangka panjang dari COVID-19. Hal ini masih terus diteliti mengingat makin banyak orang yang menderita penyakit ini dan kesulitan dalam membedakan apakah ini pengaruh dari COVID-19 atau penyebab-penyebab lain.
Keberadaan vaksin juga disinggung. Meskipun sudah banyak negara yang memberikan izin untuk pemanfaatan vaksin, namun ketersediaan vaksin di seluruh dunia masih memerlukan waktu yang cukup lama.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!