Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Pengalaman menggunakan "wallet" (dompet digital)


Beberapa tahun yang lalu, saya membuat akun di https://www.bitcoin.co.id/. Pada waktu itu verifikasi akun dilakukan dengan memfoto KTP dan foto KTP dan selfie. Sejak saat itu saya sudah memiliki "wallet" untuk Bitcoin.

Setelah itu saya mencoba berbagai jenis wallet, meskipun tidak tahu apa yang bisa dikerjakan dengan wallet tersebut. 

Tahun 2019 saya mulai berkenalan dengan DOCK, sebuah platform yang pada awalnya berguna untuk melakukan kredensial terhadap dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga. Namun akhirnya pemanfaatan berkembang.

Dalam perkembangannya DOCK mulai membuat mata uang kripto (cryptocurrency). Saya lalu mencari aplikasi apa yang dapat digunakan untuk membeli mata uang digital DOCK. Akhirnya saya menemukan aplikasi Binance. Proses verifikasinya juga cukup rinci untuk memastikan bahwa orang yang mendaftar ini benar-benar ada.

Namun sayangnya waktu itu saya tidak berhasil untuk membeli DOCK melalui aplikasi Binance. 

Pada hari Ahad, 7 Maret 2021, saya mencoba lagi untuk menggunakan Binance untuk membeli DOCK. Pada mulanya saya menyangka bahwa untuk membeli DOCK saya harus punya Bitcoin dulu. Maka saya beli dulu Bitcoin. Beda dengan bitcoin.co.id dimana pembelian bitcoin bisa dibeli dengan harga Rp 100.000, untuk Binance, pembelian minimal adalah Rp 220.000. 

Setelah beli bitcoin, saya mencari DOCK. Rupanya DOCK tidak dibeli dengan bitcoin, tapi dengan USDT. Saya waktu itu tidak tahu bahwa Bitcoin bisa ditransfer ke USDT, jadi saya beli lagi USDT. Dengan USDT tersebut saya membeli DOCK. 

Pada hari Senin, 8 Maret 2021, saya berpikir bagaimana caranya memindahkan Bitcoin dari Binance ke bitcoin.co.id, tapi saya tidak sempat mencobanya.

Pada hari Selasa, 9 Maret 2021, saya cari di Google cara memindahkan Bitcoin dari Binance ke dompet lain. Rupanya caranya sangat sederhana, saya cukup masuk ke akun di bitcoin.co.id lalu masuk ke tab "dompet". Di situ sudah ada menu "Terima" yang berupa kode QR atau alamat bitcoin yang bisa disalin. Jadi saya tinggal mengklik tab "Withdraw" yang ada di "wallet" aplikasi Binance, lalu memilih Bitcoin kemudian menscan kode QR yang ada di bitcoin.co.id

Ketika saya laksanakan proses tersebut, saya perhatikan pada bagian bawah kiri dari aplikasi Binance ada tulisan: You Will Get 0,00 BTC, Transaction fee 0,0005 BTC. Jadi kalau saya teruskan proses ini, maka saya tidak akan mendapatkan apa-apa karena biaya transfer-nya lebih besar dari bitcoin yang tersedia.

Jadi kemudahan transfer bitcoin tidak seperti yang saya bayangkan. Mungkin hal ini tidak berarti untuk pemain besar, tapi bayi yang ingin menjadikan bitcoin sebagai mata uang nampaknya perlu pikir-pikir lagi, khususnya bagi masyarakat kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan