Tarhib Ramadhan 1442 H - Ustadz Suriani Jiddy, Lc
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Pada hari Sabtu, 13 Maret 2021 / 29 Sya'ban 1442 H bertempat di Gedung Serba Guna Yayasan Islam Al-Amin Kapuas dilaksanakan kegiatan Tarhib Ramadhan. Ceramah agama disampaikan oleh Ustadz Suriani Jiddy, Lc, ketua pembina yayasan.
Tarhib Ramadhan secara bahasa artinya menyambut bulan Ramadhan.
"Bulan Sya'ban adalah bulan dimana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkanna berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (H.R. An-Nasa'i, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Rasulullah SAW biasa berpuasa sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah puasa. Aku sama sekali tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa secara sempurna selain Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah banyak berpuasa selain Sya'ban (HR Bukhari dan Muslim)
"Nabi SAW tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hikmah memperbanyak puasa di bulan Sya'ban
- Bulan Sya'ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Haram) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu.
- Nabi SAW biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya'ban.
- Puasa di bulan Sya'ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki Ramadhan.
- Puasa adalah amal, dan setiap amal harus ada ilmunya
- Upaya untuk dapat meningkatkan kualitas ibadah selama di bulan Ramadhan
- Upaya untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dilakukan kaum Muslimin pada bulan Ramadhan. Contohnya: mendekati akhir Ramadhan, peserta shalat tarawih makin sedikit; banyak yang mengisi waktu dengan kegiatan yang sia-sia. Wadai yang tidak ada di bulan lain, ada di bulan Ramadhan. Padahal esensi puasa adalah menahan nafsu.
- Memahami bahwa Ramadhan adalah bulan taubat, bulan tarbiyah, bulan dakwah dan bulan jihad.
- Memahami bahwa Ramadhan adalah madrasah dimana orang-orang yang mengikutinya bisa lulus dan bisa gagal.
- Bahagia dengan kedatangan bulan Ramadhan
- Bulan Ramadhan akan mengantarkan orang-orang yang beriman kepada kebahagiaan
- Bulan yang penuh dengan keberkahan
- Bulan diwajibkan kita untuk berpuasa
- Bulan dibukanya pintu-pintu surga; dibukanya pintu-pintu kebaikan.
- Bulan ditutupnya pintu-pintu neraka; tempat-tempat hiburan ditutup
- Bulan dibelenggunya setan; mengapa masih ada yang berbuat jahat; dia sendiri yang jadi setan
- Bulan adanya laylatul qadar (malam yang lebih baik dari 1.000 bulan - 80 tahun)
- Bulan diturunkannya rahmat
- Bulan dihapuskannya dosa-dosa
- Bulan dikabulkannya doa;
- Di bulan itu Allah menyaksikan perlombaan manusia berbuat kebaikan
- Di bula n itu Allah membanggakan manusia di hadapan para malaikat-Nya
- Takut kepada Allah (takut kepada azab-Nya, takut kepada murka-Nya, takut kepada siksa-Nya di dunia, menjelang kematian, azab kubur dan azab akhirat) - Rasa takut ini akan menghantarkan manusia pada kebahagiaan. Takut kepada Allah akan mendatangkan ketenangan hati. Dengan zikir kepada Allah hati menjadi tenang.
- Mengamalkan Al-Qur'an (dibaca, dipahami, diamalkan)
- Ridha dengan yang sedikit (qanaah yang membuat kita memiliki segala-galanya). Imam Syafi'i - kalau kamu memiliki hati yang qanaah, anda dengan para raja tidak berbeda.
- Mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Salah satu cara mempersiapkan diri menghadapi kematian adalah banyak-banyak ingat mati.
- Menyegerakan taubat. Barang siapa yang tidak bertaubat maka dia adalah orang-orang yang zalim. Orang yang bergelimang dosa akan sengsara - menciptakan neraka untuk dirinya sendiri (Hamka)
- Giat beribadah
- Merasa cukup dengan pemberian Allah
- Menunda-nunda taubat
- Malas beribadah
- Serakah dalam kehidupan
- Beriman kepada yang gaib
- Mendirikan shalat (dirikanlah shalat untuk zikir kepada-Ku), dengan zikir hati menjadi tenang
- Berinfak (wajib dan sunnah)
- Beriman kepada Al-Qur'an
- Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an
- Beriman kepada adanya hari pembalasan
- Berinfaq di saat lapang dan sempit. Allah akan senantiasa menolong seorang hamba ketika seseorang itu menolong hamba-Nya
- Menahan amarah
- Memaafkan orang lain. pendendam tidak akan bahagia, tidak tenang, dibayangi dendam kesumat
- Mengingat Allah saat berbuat dosa, lalu memohon ampun kepada Allah seraya segera meninggalkan dosa tersebut
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!