Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Berani mencoba juga memiliki risiko



Pengalaman coba-coba pertama yang berbiaya mahal adalah ketika sedang mengeksplorasi situs :

Healthcare Information and Management Systems Society | HIMSS

Waktu itu saya tertarik dengan salah satu kursus yang disediakan oleh situs ini terkait dengan kesehatan digital. Waktu itu saya coba-coba untuk melihat kursusnya dan berusaha untuk mengetahui lebih jauh. Entah karena tidak mengerti maksud proses pembayaran, pada akhirnya rupanya saya kena charge beberapa juta rupiah untuk mengikuti kursus tersebut. 

Saya berusaha mengikuti kursus tersebut, namun karena modulnya cukup banyak. Saya tidak berhasil menyelesaikannya dalam waktu yang disediakan. Padahal maksudnya cuma untuk lihat-lihat saja.

Pengalaman kedua yang berbiaya mahal adalah ketika mencoba machine learning menggunakan Azure.

Cloud Computing Services | Microsoft Azure

Maksudnya cuma mencoba saja, kemudian cancel. Rupanya saya lupa untuk meng-cancel langganan yang ada di Azure tersebut, akhirnya tagihannya membengkak. Saya kaget ketika petugas dari kartu kredit menawarkan cicilan dengan bunga 0% untuk tagihan tersebut.

Pada awalnya saya bingung, akun Azure mana yang menimbulkan biaya sebesar itu. Setelah saya buka beberapa akun azure yang saya miliki, ternyata memang benar ada satu akun yang nilainya sebagaimana yang disampaikan oleh petugas kartu kredit tersebut. Saya langsung meng-cancel langganan saya di Azure tersebut dengan alasan: "Too expensive".

Namun itulah harga yang harus dibayar untuk suatu proses pembelajaran. Dengan keinginan tahu yang sangat besar terhadap hal-hal yang bersifat digital sudah membawa saya mengenali banyak hal yang mungkin bagi orang awam sesuatu yang asing.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan