Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Berani mencoba juga memiliki risiko



Pengalaman coba-coba pertama yang berbiaya mahal adalah ketika sedang mengeksplorasi situs :

Healthcare Information and Management Systems Society | HIMSS

Waktu itu saya tertarik dengan salah satu kursus yang disediakan oleh situs ini terkait dengan kesehatan digital. Waktu itu saya coba-coba untuk melihat kursusnya dan berusaha untuk mengetahui lebih jauh. Entah karena tidak mengerti maksud proses pembayaran, pada akhirnya rupanya saya kena charge beberapa juta rupiah untuk mengikuti kursus tersebut. 

Saya berusaha mengikuti kursus tersebut, namun karena modulnya cukup banyak. Saya tidak berhasil menyelesaikannya dalam waktu yang disediakan. Padahal maksudnya cuma untuk lihat-lihat saja.

Pengalaman kedua yang berbiaya mahal adalah ketika mencoba machine learning menggunakan Azure.

Cloud Computing Services | Microsoft Azure

Maksudnya cuma mencoba saja, kemudian cancel. Rupanya saya lupa untuk meng-cancel langganan yang ada di Azure tersebut, akhirnya tagihannya membengkak. Saya kaget ketika petugas dari kartu kredit menawarkan cicilan dengan bunga 0% untuk tagihan tersebut.

Pada awalnya saya bingung, akun Azure mana yang menimbulkan biaya sebesar itu. Setelah saya buka beberapa akun azure yang saya miliki, ternyata memang benar ada satu akun yang nilainya sebagaimana yang disampaikan oleh petugas kartu kredit tersebut. Saya langsung meng-cancel langganan saya di Azure tersebut dengan alasan: "Too expensive".

Namun itulah harga yang harus dibayar untuk suatu proses pembelajaran. Dengan keinginan tahu yang sangat besar terhadap hal-hal yang bersifat digital sudah membawa saya mengenali banyak hal yang mungkin bagi orang awam sesuatu yang asing.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas