Dari tanggal 5-28 Juli 2023, admin mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus singkat
Global Health Delivery Intensive yang diselenggarakan oleh Harvard T. H. Chan School of Public Health.
Ada tiga mata kuliah yang harus diikuti yaitu:
- Introduction to Global Health Care Delivery (GHP532)
- Management Practices in Health Care Delivery (GHP555)
- Epidemiological Methods for Global Health (ID505)
Dalam setiap mata kuliah ada bahan bacaan yang harus dibaca dalam rangka diskusi saat kuliah. Jumlah halaman yang dibaca setiap hari bisa lebih dari 50 halaman kasus atau jurnal dalam bahasa Inggris. Selain itu ada juga video dalam bahasa Inggris yang harus ditonton.
Saya mendownload semua file PDF dari bahan bacaan diatas. Kemudian saya upload ke Ask Your PDF. Kemudian alamat yang dihasilkan dari aplikasi tersebut saya susun dibawah nama file-nya. Contohnya sebagai berikut:
The Academic Model for the Prevention and Treatment of HIV/AIDS
doc_id: db5d5f73-dea7-40d4-a54a-ecb425ee65ab
Setelah itu saya masuk ke ChatGPT Plus yang memiliki GPT-4. Saya menggunakan "plugin" AskYourPDF. Setelah itu saya masukkan pertanyaan diskusi dalam Canvas beserta alamat dokumen diatas:
How well does the IU-MU partnership achieve its mission
doc_id: db5d5f73-dea7-40d4-a54a-ecb425ee65ab
Maka ChatGPT akan membaca dokumen tersebut dan memberi hasil sebagai berikut:
Tapi para dosen di Harvard sudah mengantisipasi hal ini, mereka mengajukan pertanyaan yang sangat beragam dalam diskusi, jadi kita memang harus membaca bahan bacaan tersebut. Dalam hal ini ChatGPT dapat membantu kita, mencari topik tertentu secara cepat.
Plugin AskYourPDF ini sangat membantu dalam mengeksplorasi dokumen yang sedang dibaca serta dapat digunakan untuk membandingkan topik dari satu dokumen dengan topik dari dokumen yang lain.
Dalam mata kuliah epidemiologi, kami diajarkan bagaimana menggunakan STATA. Saat ada tugas pekerjaan rumah, saya tinggal menanyakan kepada ChatGPT, perintah apa yang harus digunakan dalam STATA, misalnya:
Dalam konteks ini, ChatGPT sangat membantu. Nilainya 15/15.
Saya juga minta tolong ChatGPT untuk membantu pembuatan proposal penelitian. Dosen sudah merincikan bagaimana poin-poin yang harus ada dalam proposal tersebut. Tentu saya harus menentukan mau meneliti apa, setelah itu baru minta kepada ChatGPT untuk membuat rancangan proposalnya sesuai dengan template yang diminta. Saya contohkan salah satu perintahnya:
Kalau ada hal-hal yang saya tidak mengerti, akan langsung saya tanyakan. Kalau hal-hal yang mau saya ubah, langsung saya minta ubah. Enaknya menggunakan ChatGPT adalah, dia bisa diperintah berkali-kali, berulang-ulang tanpa pernah mengomel.
Saat hari terakhir kuliah, saya menyampaikan ringkasan dari kuliah yang disampaikan satu hari sebelumnya. Saya mengakses "script" yang dibuat oleh Zoom. Kemudian saya salin "script" tersebut ke Microsoft Word. Kemudian saya simpan dalam bentuk PDF. File PDF tersebut saya unggah ke AskYourPDF. Saya salin alamatnya. Saya juga membuat catatan dari kuliah yang disampaikan tersebut. Berikut hasil yang saya posting di Canvas:
Padahal catatan saya dalam bahasa Indonesia. Tapi karena perintahnya adalah membuat ringkasan dalam bahasa Inggris, maka hasil akhirnya adalah dalam bahasa Inggris.
Dalam diskusi tentang ChatGPT, salah satu staf pengajar menyampaikan ceritanya tentang keluhan dari petugas laboratorium terhadap ChatGPT:
"Banyak mahasiswa yang datang ke perpustakaan untuk mencari literatur, dan ChatGPT memberikan literatur abal-abal."
Saya lalu berkomentar:
"Yang sering membuat link abal-abal adalah GPT 3,5. Sekarang ChatGPT sudah punya GPT-4 dan sudah banyak plugins -nya. Waktu saya menggunakan plugin ScholarAI, tautan literatur yang dihasilkan adalah nyata (riil). Bila di klik tautannya, maka kita bisa mendapatkan file PDF-nya."
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!