Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Kebahagiaan dalam Kesederhanaan: Mengapa Lebih Sedikit Pilihan Membawa Lebih Banyak Kesenangan

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan. Mulai dari menu makan siang hingga keputusan besar seperti memilih investasi atau rencana asuransi. Namun, pernahkah Anda mendengar lelucon seorang komedian tentang menu makanan ibunya yang hanya terdiri dari dua pilihan: "Ambil atau tinggalkan"?

Walaupun terdengar tidak masuk akal, memiliki lebih sedikit pilihan ternyata dapat meningkatkan kebahagiaan. Ini karena semakin banyak pilihan yang kita miliki, semakin banyak pula kesempatan untuk menyesali keputusan yang telah dibuat. Apakah Anda pernah berpikir, "Seandainya saya memilih ponsel lain?" atau "Apakah saya akan lebih baik dengan opsi investasi atau rencana obat Medicare yang berbeda?" Semakin banyak pilihan yang ada, semakin kecil persentase yang tampak "benar".

Psikologi Positif dan Kebahagiaan

Emosi positif telah terhubung dengan kesehatan yang lebih baik, umur yang lebih panjang, dan kesejahteraan yang lebih besar dalam banyak penelitian ilmiah. Sebaliknya, kemarahan kronis, kekhawatiran, dan permusuhan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, karena orang bereaksi terhadap perasaan ini dengan tekanan darah tinggi dan pembuluh darah yang mengeras.

Namun, tidak mudah untuk menjaga keadaan emosional yang sehat dan positif. "Psikologi Positif: Memanfaatkan kekuatan kebahagiaan, kesadaran, dan kekuatan batin" adalah panduan untuk konsep-konsep yang dapat membantu Anda menemukan kesejahteraan dan kebahagiaan, berdasarkan penelitian terbaru.

Membuat pilihan saja bisa melelahkan. Dalam sebuah studi oleh Universitas Minnesota yang dipublikasikan di The Journal of Personality and Social Psychology, memiliki lebih banyak pilihan belanja mengganggu kemampuan orang untuk memperhatikan dan menyelesaikan masalah aritmatika sederhana. Jika Anda ingin fokus pada aktivitas yang akan datang atau membutuhkan keseimbangan emosional untuk menangani situasi pribadi yang menantang, Anda akan lebih baik dengan membatasi jumlah pilihan yang Anda buat sebelumnya.

Retret meditasi atau spiritual sering sengaja membatasi pilihan. Makan dan menikmati apa pun yang ditawarkan, atau tidak harus memilih pakaian Anda atau merencanakan agenda hari Anda, bisa sangat membebaskan dan memungkinkan perhatian Anda tetap fokus. Ingatlah ini saat Anda menjalani hari Anda. Menjaga pilihan tetap terkendali dapat membantu Anda merasa lebih fokus dan lebih bahagia dengan keputusan yang Anda buat.

Tips untuk Menyederhanakan Pilihan

  • Cobalah diet pilihan. Untuk pilihan yang tidak terlalu penting, batasi jumlah waktu atau pilihan yang akan Anda pertimbangkan.
  • Putuskan kesempatan untuk meragukan kembali: segera bungkus atau kirim hadiah tersebut; kenakan dan cuci celana baru Anda agar tidak bisa dikembalikan.
  • Untuk keputusan besar seperti membeli mobil, mengganti pekerjaan, atau membuat pilihan medis atau keuangan kritis, ambillah waktu Anda. Namun di sini juga, cobalah untuk tidak menghabiskan banyak waktu melihat ke belakang setelah keputusan dibuat.

Dengan menerapkan prinsip "lebih sedikit adalah lebih", kita dapat menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam kesederhanaan. Memang, terkadang, "Ambil atau tinggalkan" bukan hanya lelucon, melainkan sebuah filosofi hidup yang bisa membawa kebahagiaan yang lebih besar.

Sumber: HEALTHbeat 15 Februari 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan