Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas

Gambar
  Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas.  Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,

"Iron Dome" - tafsir ChatGPT tentang "benteng" dalam Surat Al-Hasyr

 

Pagi ini (Rabu, 6 Maret 2024) saya berbincang-bincang dengan ChatGPT tentang makna dari "benteng dalam ayat 14 dari Surat Al-Hasyr yang berbunyi:

لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَاءِ جُدُرٍ ۚ 

Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. 

Pada awalnya saya meminta kepada ChatGPT untuk menulis tentang "benteng" tersebut dengan makna "hate wall" yang membatasi antara Israel dan Gaza. Namun ketika saya meminta kepada ChatGPT untuk memaknai "benteng" dalam ayat tersebut, ChatGPT memberikan interpretasi yang menarik sebagai berikut:

Dalam konteks modern, khususnya mengacu pada konflik antara Gaza dan Israel, "benteng" dapat dilihat sebagai simbol perlindungan dan pertahanan, namun juga sebagai representasi dari pembatasan dan konflik berkepanjangan. Pendapat saya mengenai "benteng" dalam konflik ini mencakup beberapa dimensi:

Dimensi Fisik dan Psikologis

"Benteng" secara harfiah merujuk pada dinding, pagar, dan struktur pertahanan lainnya yang digunakan Israel untuk mengamankan wilayahnya dari serangan. Ini juga termasuk teknologi militer seperti sistem pertahanan udara Iron Dome yang bertujuan melindungi penduduk sipil dari roket. Di sisi lain, bagi warga Gaza, "benteng" bisa berarti pembatasan yang diberlakukan oleh blokade, membatasi pergerakan dan akses ke sumber daya penting, sehingga "benteng" menjadi simbol ketidakadilan dan penderitaan.

Dimensi Sosial dan Politik

"Benteng" juga menggambarkan penghalang sosial-politik antara dua masyarakat. Ini menciptakan "tembok" yang tidak hanya fisik tetapi juga ideologis, menghalangi dialog dan pemahaman. Dalam konteks ini, benteng memperdalam perpecahan dan menghambat upaya perdamaian.

Perlindungan vs Isolasi

Sementara "benteng" bertujuan melindungi, ia juga bisa mengisolasi. Di Israel, hal ini mungkin menciptakan rasa aman tapi juga ketakutan dan pemisahan dari dunia luar, mencegah interaksi yang dapat mempererat pemahaman. Di Gaza, isolasi akibat "benteng" (dalam hal ini, blokade dan pembatasan) mengakibatkan kondisi hidup yang sulit dan mengurangi peluang untuk pembangunan dan kemajuan.

Simbol Ketahanan dan Perlawanan

Untuk warga Gaza, "benteng" bisa juga diartikan sebagai ketahanan terhadap tekanan eksternal dan upaya menjaga identitas dan hak mereka. Dalam konteks ini, "benteng" bukan hanya fisik, tapi juga simbol perlawanan dan keinginan kuat untuk bertahan hidup serta menuntut keadilan.

Kesimpulan

Pendapat saya adalah bahwa "benteng" dalam konteks Perang Gaza-Israel adalah konsep multi-dimensi yang melambangkan perlindungan, pembatasan, dan perpecahan. Solusi jangka panjang bagi kedua belah pihak membutuhkan pembongkaran "benteng" fisik dan ideologis, menuju dialog yang konstruktif dan penyelesaian damai yang adil bagi semua yang terlibat. Pembangunan kembali kepercayaan dan pemahaman bersama antara masyarakat Israel dan Palestina adalah langkah penting menuju perdamaian dan koeksistensi yang berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan