Apa Itu Serangan Jantung? Definisi dan Pilihan Pengobatan yang Telah Berubah

Gambar
  Serangan jantung sering kali dibayangkan sebagai seseorang yang memegangi dada mereka dalam kesakitan, dilarikan ke rumah sakit, dan mungkin meninggal sebelum tiba. Meskipun skenario ini mungkin terjadi, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Serangan jantung tidak selalu mengikuti pola yang sama. Gejala bisa sangat parah atau justru sangat ringan. Proses yang menyebabkan serangan jantung juga dapat bervariasi, sehingga kerusakan pada jantung bisa berat atau bahkan hampir tidak ada. Apa Sebenarnya Serangan Jantung Itu? Sebagian besar serangan jantung terjadi ketika salah satu arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung tidak dapat mengirimkan darah dalam jumlah yang cukup atau bahkan tidak bisa mengalirkan darah sama sekali. Penyebab yang paling umum adalah penumpukan plak lemak di dalam arteri tersebut. Ada dua mekanisme utama yang menyebabkan aliran darah terganggu, yang dikenal sebagai serangan jantung tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 : Pada serangan jantung tipe ini, plak pada dindin

Khutbah Idul Adha: Memahami Nilai-Nilai Iman dan Pengorbanan


Pendahuluan

Marilah kita senantiasa bersyukur dan mengucapkan puja-puji setinggi-tingginya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Kita masih diberi nikmat iman dan Islam, kesehatan, serta kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, termasuk melaksanakan salat Idul Adha pada pagi hari ini, 10 Zulhijah 1445 Hijriah. Wajah-wajah mukmin tampak bersinar cerah, berseri jiwanya damai dan tenteram, diliputi perasaan bahagia dan syukur yang tinggi.

Selawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjadi teladan bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.

Makna Takbir dan Talbiyah

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Lailahaillallah wallahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd. Allah Maha Besar, Allah Maha Agung, tiada Tuhan selain Allah. Segala puji dan syukur hanya teruntuk bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia, di samping takbir, tasbih, tahlil, dan tahmid, berkumandang pula talbiyah dari jemaah haji yang berkumpul di Tanah Haram: "Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innalhamda wanni'mata laka wal mulk, la syarika lak." Ya Allah, kini kami datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, kami datang dengan patuh menaati perintah-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya milik-Mu. Sungguh, tidak ada sekutu bagi-Mu.

Keberkahan Haji dan Nilai Persatuan Umat

Jemaah haji dari berbagai bangsa dan negeri, termasuk 241.000 jemaah haji Indonesia, menjadi tamu-tamu Allah (Duyufur Rahman) untuk menunaikan rukun Islam yang kelima, ibadah haji. Ibadah besar ini menuntut banyak persyaratan mental, spiritual, fisik, dan material. Tujuannya untuk menyatukan umat Islam yang besar menjadi terpadu, satu pokok, disatukan dalam waktu yang sama, tempat yang sama, aktivitas manasik yang sama, pakaian yang sama, talbiyah yang sama, dan untuk tujuan yang sama. Jemaah haji melambangkan adanya umat tauhid yang satu (Umat Wahidah), umat Islam yang besar dan kokoh di atas landasan akidah tauhid, iman, dan yakin yang benar.

Tantangan Peradaban Modern

Peradaban manusia global di satu sisi melahirkan kemajuan kehidupan dunia yang menggembirakan, namun sekaligus muncul berbagai macam fitnah dalam bentuk kemaksiatan dan kemungkaran yang berformat modern. Bangsa kita, Indonesia, tidak luput dari keadaan ini. Contohnya, umat Islam Indonesia telah memiliki dan menggunakan alat berteknologi canggih seperti handphone, yang sangat diperlukan dan banyak memberikan kenyamanan dan kemudahan, termasuk dalam menjalankan perintah-perintah agama.

Namun, kita harus berhati-hati dan reflektif karena alat ini juga membawa dampak negatif. Misalnya, penggunaan handphone yang tidak benar di saat tawaf dapat mengganggu konsentrasi dan khusyuk kita dalam meresapi kebesaran Allah. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mencontohkan kepada kita iman dan yakin yang benar kepada kebesaran dan kasih sayang Allah yang harus kita miliki.

Teladan Keluarga Nabi Ibrahim

Keluarga Nabi Ibrahim Alaihis Salam mencontohkan kepada kita iman dan yakin yang benar kepada kebesaran dan kasih sayang Allah. Mereka adalah keluarga muslim yang tangguh dan penuh kesabaran, dilandasi iman dan yakin kepada Allah. Seyogianya kita meneladani mereka dalam kehidupan rumah tangga kita dewasa ini, yang sedang bertarung dengan berbagai fitnah, ujian hidup, dan teror internasional.

Pentingnya Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar

Keadaan umat yang sedemikian rupa harus diselamatkan dengan melaksanakan dakwah menyeru umat manusia agar beriman dan yakin kepada Allah. Dengan iman dan yakin kepada Allah, umat manusia akan menjadi umat yang baik, damai, maju, dan didambakan oleh semua. Semua ini tidak akan bisa dicapai jika kita mengabaikan usaha dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, usaha besar dan mulia yang harus kita teruskan untuk menyelamatkan umat manusia, khususnya umat Islam yang sedang dilanda berbagai ujian dan fitnah.

Penutup

Demikian khutbah Idul Adha kita pada hari ini. Semoga bermanfaat untuk memotivasi kita agar lebih komitmen dengan Islam dan perjuangan Islam, mau berkorban di jalan Allah, menegakkan Amar Makruf Nahi Munkar, serta melaksanakan dakwah sebagaimana yang ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Mari kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, memohon ampunan dan bimbingan-Nya dalam meniti jalan kehidupan yang penuh dengan fitnah dan ujian ini. Semoga kita selalu dalam lindungan dan hidayah-Nya. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan