Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Nana Asma'u: Kisah Inspiratif Perempuan Muslim Afrika Barat

Gambar ini hanya ilustrasi

Nana Asma'u binti Uthman (1793-1864) adalah seorang cendekiawan Muslim dan penyair ulung dari Sahel, Afrika Barat. Ia putri dari Shaykh Uthman ibn Muhammad ibn Uthman ibn Salih (wafat 1817), yang lebih dikenal sebagai Uthman dan Fodio, pendiri kekhalifahan Sokoto yang kuat dan salah satu ulama terkemuka dalam bidang hukum, sufisme, dan tata pemerintahan di awal era modern.

Tumbuh dalam lingkungan yang mencintai puisi, Nana Asma'u memanfaatkan puisi sebagai sarana untuk mengajarkan Al-Qur'an, menyebarkan nilai-nilai Islam, mengenang tokoh-tokoh penting, dan melestarikan sejarah bangsanya. Saudara laki-lakinya, Muhammad Bello, yang menggantikan ayahnya sebagai khalifah, juga menulis banyak karya puisi dan prosa tentang ilmu-ilmu Islam, serta mencatat sejarah suku Fulani, terutama perubahan besar yang terjadi di bawah kepemimpinan ayah mereka.

Asma'u hidup di masa revolusioner dan menyaksikan konsolidasi kekhalifahan Sokoto. Ia sosok yang tabah, bahkan melampaui umur ayah dan saudaranya. Kedekatannya dengan kepemimpinan politik memengaruhi keinginannya untuk mencatat sejarah komunitasnya—baik kesuksesan duniawi maupun spiritual mereka. Namun, visi dan kepemimpinan Asma'u adalah pencapaian tersendiri, karena ia berperan penting dalam menyebarkan Islam di wilayah tersebut, mengasimilasi masyarakat baru ke dalam kekaisaran, serta memperjuangkan pendidikan dan literasi.

Pentingnya Pendidikan dan Peran Perempuan

Karya-karya Nana Asma'u menyoroti pentingnya pendidikan dan peran perempuan dalam masyarakat Muslim. Melalui puisi-puisinya, ia tidak hanya mengajarkan nilai-nilai agama, tetapi juga memberikan inspirasi dan memberdayakan perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka. Salah satu puisinya yang terkenal, "A Plea to Saintly Women," adalah bukti penghormatannya kepada perempuan salehah dari zaman Nabi hingga masanya. Puisi ini berisi permohonan kepada Allah untuk melimpahkan ampunan dan rahmat kepadanya.

Asma'u juga menekankan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga transformatif. Ia percaya bahwa belajar harus disertai dengan pengembangan etika dan spiritualitas. Pemikirannya ini sejalan dengan pandangan Shaykh Ahmadu Bamba dari Senegal, yang menyatakan bahwa pengetahuan tanpa tindakan sama seperti debu di udara atau keledai yang membawa beban berat.

Kontribusi Nana Asma'u bagi Dunia Islam

Kisah hidup Nana Asma'u memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan Muslim di luar "jantung" dunia Arab, yang seringkali mendominasi narasi sejarah Islam. Karyanya menunjukkan bahwa Islam telah tertanam kuat di Nigeria dan Afrika Barat secara umum. Ia adalah contoh nyata dari bagaimana perempuan Muslim dapat berkontribusi secara signifikan dalam bidang pendidikan, kepemimpinan, dan spiritualitas.

Melalui puisi-puisi dan ajaran-ajarannya, Nana Asma'u terus menginspirasi dan memberdayakan perempuan Muslim di seluruh dunia hingga saat ini. Ia adalah tokoh yang patut dikenang dan diteladani.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas