Postingan
Menampilkan postingan dengan label Genosida
Suara Hati dari Simposium Global: Jangan Ada Lagi Anak Palestina yang Menjadi Korban
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pendahuluan Setiap anak berhak atas kehidupan, keamanan, dan masa depan. Namun, di Palestina, hak-hak paling mendasar ini direnggut secara sistematis dan tanpa henti. Bertepatan dengan Hari Anak Palestina (yang dicanangkan oleh mendiang Presiden Yasser Arafat pada tahun 1995 untuk menyoroti ketidakadilan terhadap anak-anak Palestina di bawah pendudukan), sebuah simposium global bertajuk "Not Another Child" (Jangan Ada Lagi Anak yang Menjadi Korban) digelar secara live pada 7 April 2025. Acara penting ini diselenggarakan oleh Doctors Against Genocide (Dokter Melawan Genosida) bekerja sama dengan Palestine-Global Mental Health Network dan Healthcare Workers for Palestine. Simposium ini menjadi wadah untuk menyuarakan kepedihan, mengungkap fakta, dan menyerukan aksi nyata demi melindungi generasi penerus Palestina. Realitas Pahit Anak-Anak Palestina: Angka dan Kisah Pilu Para pembicara dalam simposium memaparkan kenyataan mengerikan yang dihadapi anak-anak Palestina setiap hari...
Perbandingan antara Holocaust di Jerman dan Genosida di Gaza
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pengabaian terhadap genosida seperti yang terjadi di Gaza saat ini memiliki banyak kesamaan dengan pengabaian Holocaust dan genosida lainnya di masa lalu. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa pola ini terus berulang adalah: 1. Denialisme dan Manipulasi Informasi Holocaust: Selama Perang Dunia II, Nazi secara aktif menyembunyikan tindakan mereka, dan banyak orang sulit mempercayai skala kekejaman tersebut bahkan ketika bukti mulai muncul. Gaza: Pemerintah dan media yang mendukung Israel sering meminimalkan laporan genosida, menyebutnya "propaganda" atau "konflik kompleks". Informasi yang tersedia bagi publik sering kali dimanipulasi untuk mengalihkan perhatian atau mengaburkan fakta. 2. Politisasi dan Kepentingan Geopolitik Holocaust: Negara-negara sekutu pada awalnya enggan bertindak terhadap laporan awal genosida Yahudi karena fokus pada tujuan militer dan politik mereka sendiri. Gaza: Dukungan Barat terhadap Israel terkait erat dengan kepentingan str...
Mengungkap Realitas Genosida di Gaza: Telaah atas Tindakan Israel Terhadap Warga Palestina
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Di tengah gejolak dan perdebatan internasional, sebuah fenomena mengkhawatirkan terus berlangsung di Timur Tengah. Berdasarkan wawancara dengan Craigh Mokhiber, mantan pejabat HAM PBB, terungkap bukti-bukti mengenai genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina, khususnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Artikel ini bertujuan untuk mengulas poin-poin kunci yang diungkapkan oleh Mokhiber, mengenai tindakan-tindakan yang menunjukkan adanya genosida. 1. Definisi Genosida dalam Konteks Gaza Mokhiber menegaskan bahwa kejadian di Gaza memenuhi definisi genosida menurut Konvensi Genosida PBB. Ia menyoroti tindakan massal pembunuhan dan pemberlakuan kondisi hidup yang sulit dengan tujuan menghancurkan sekelompok orang, yang dalam kasus ini adalah warga Palestina di Gaza. 2. Pernyataan Publik Pejabat Israel Salah satu bukti paling mengejutkan adalah pernyataan publik dari pejabat tinggi Israel yang menunjukkan niat genosidal. Ini termasuk referensi ke ajaran agama yang digunakan unt...
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...