Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pangkuh

Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Oyek dari Pangkuh

Gambar
Oyek (beras dari singkong) Pada hari Rabu, 17 Oktober 2018 yang lalu, admin menerima bingkisan dari Pondok Pesantren Al-Amin Kapuas. Pada awalnya admin menyangka ini adalah beras biasa. Pada hari Ahad, 21 Oktober 2010 ini, admin ditawari sama istri mau mencoba oyek atau tidak. Rupanya beras yang admin bawa pulang kemarin adalah oyek (beras dari singkong) yang berasal dari Pangkuh. Istri admin dapat pesan dari pengirim oyek tersebut bahwa oyek tersebut direndam dulu 1/2 jam setelah itu baru dikukus. Makannya pakai sambal kacang yang sudah disertakan bersama oyek tersebut. Wah rasanya enak sekali dan sambalnya pedas sekali. Sambal kacang pendamping makan oyek

Belajar dari Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Binaan Pangkuh

Gambar
Kiri ke kanan: drh. Arief, Pak Lasmin, dan Pak Ari Pada hari Ahad, 24 September 2017, admin bersama drh. Arief berkunjung ke Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Binaan Pangkuh yang terletak di Pangkuh. Admin bertemun dengan Pak Lasmin dan Pak Ari. Keterlibatan mereka dengan MTA berawal dari mendengarkan radio, kemudian mendengarkan ceramah MTA melalui televisi. Pak Lasmin bercerita bahwa pada mulanya beliau ada pemimpin Yasinan di lingkungannya, namun setelah masuk ke dalam MTA, beliau tidak lagi memimpin Yasinan. Anggota MTA lebih banyak berasal dari luar ketimbang daerah sekitar sekretariat yayasan. Meskipun peserta MTA di Pangkuh tidak terlalu banyak, pembina dari Palangka Raya datang sebulan sekali. Pada tiga minggu berikutnya, para peserta dari Pangkuh saling memberi nasehat satu sama lain.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan