Postingan

Menampilkan postingan dengan label Realitas

📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Pasang Surut Kehidupan

Gambar
Bekas lapangan bulu tangkis PT. APPI Dalam kehidupan ini ada pasang surut. Hal ini juga dialami oleh PT. Antang Permai Plywood Industry (PT. APPI) yang berlokasi di Kelurahan Murung Kramat, Kecamatan Selat. Perusahaan pembuat tripleks ini sudah beroperasi di Kapuas sejak tahun 80-an. Jumlah karyawannya pernah mencapai lebih dari 1000 orang. Hal ini membuat lokasi perusahaan seluas 70 hektar ini diisi oleh ratusan rumah tempat tinggal. Kompleks perusahaan ini dulu dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya ada lapangan bulu tangkis, Masjid Al-Muhajirin Antang , gereja, SD Swasta Antang, MTs dan MA Al-Muhajirin.

Keceriaan saat "air dalam"

Gambar
Mandi di sungai saat air pasang Bila hujan di hulu sungai Kapuas cukup banyak, maka Sungai Kapuas akan bertambah ketinggian permukaan airnya saat pasang. Kondisi seperti ini disebagian tempat bisa menggenangi rumah-rumah yang lantainya tidak terlalu jauh dari permukaan sungai dalam kondisi normal. Air pasang ini rupanya juga dinikmati oleh anak-anak dengan jalan mandi di sungai yang melewati rumah mereka, atau sekedar bermain pada genangan air yang dihasilkan dari air pasang, sebagaimana dilakukan oleh anak-anak sekolah dibawah ini: Para siswa sedang bermain genangan air pasang

Tuna Wisma

Gambar
Tuna wiswa yang sering mangkal di Jalan Ahmad Yani, Kuala Kapuas Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 masih berbunyi:  Fakir miskin dan anak-anak  terlantar dipelihara oleh negara . Oleh karena itu fenomena diatas ini tetap perlu mendapatkan perhatian dari kita (pemerintah dan masyarakat). Semoga ada pihak yang segera dapat mengambil inisiatif.

Kebiasaan Membuang Sampah di Sungai

Gambar
Sampah di bawah rumah di pinggir sungai Kebiasaan membuang sampah di sungai dapat dilihat pada saat kondisi surut. Sampah-sampah yang dibuang ke sungai dapat terlihat di bawah rumah. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat sungai bagi masyarakat Kapuas merupakan tempat melakukan berbagai macam aktivitas seperti mandi, menggosok gigi, mencuci, buang air besar dan kecil. Sehingga pada saat pasang, kadang-kadang sampah ini juga naik ke permukaan air.

Batang - riwayatmu dulu dan kini

Gambar
Batang (1928/1946) Menurut kamus Dayak - Jerman, arti batang adalah  Batang, pohon, rakit dan asal, kepala polisi, kepala. Batang adalah bangunan diatas sungai yang digunakan untuk menambatkan perahu, disana ada tempat untuk buang air kecil dan buang air besar (toilet / WC), dan tempat untuk mencuci atau mandi. Hampir setiap rumah yang terletak di tepi sungai memiliki batang. Batang ini sudah ada sejak dahulu, sebagaimana kita lihat pada gambar diatas. Sampai sekarang fungsi dari batang bagi rumah yang berada di pinggir sungai masih belum tergantikan, sebagaimana kita lihat pada gambar di bawah ini:

Pasukan Kebersihan Kuala Kapuas

Gambar
Pasukan kebersihan mulai beroperasi setiap hari mulai pukul 04.00 - 12.00 WIB. Tapi pada bulan puasa ini, mereka mulai lebih pagi yaitu pukul 03.00 - 11.00 WIB untuk menghindari teriknya matahari. Berkat mereka dan kepatuhan dari masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya upaya pemerintah daerah untuk menjadikan Kuala Kapuas sebagai calon ibukota kabupaten untuk mendapatkan Adipura insya Allah akan terwujud. Memang kebersihan sampah hanya salah satu dari sekian banyak faktor dalam penilaian adipura, paling tidak untuk masalah ini, nilainya sudah cukup tinggi. Terima kasih Pasukan Kebersihan Kuala Kapuas !!!.

Kondisi Jalan Desa Manusup Hilir

Gambar
Inilah kondisi jalan di Desa Manusup Hilir, Kecamatan Mantangai. Potongan-potongan papan / kayu yang disusun di tengah jalan ini berguna sebagai jalan bila jalan tertutup oleh air pasang. Mudah-mudahan kondisi jalan ini mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas. Foto ini diambil pada hari Sabtu, 10 Juli 2010.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan