Postingan

Menampilkan postingan dengan label Realitas

MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Pasang Surut Kehidupan

Gambar
Bekas lapangan bulu tangkis PT. APPI Dalam kehidupan ini ada pasang surut. Hal ini juga dialami oleh PT. Antang Permai Plywood Industry (PT. APPI) yang berlokasi di Kelurahan Murung Kramat, Kecamatan Selat. Perusahaan pembuat tripleks ini sudah beroperasi di Kapuas sejak tahun 80-an. Jumlah karyawannya pernah mencapai lebih dari 1000 orang. Hal ini membuat lokasi perusahaan seluas 70 hektar ini diisi oleh ratusan rumah tempat tinggal. Kompleks perusahaan ini dulu dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya ada lapangan bulu tangkis, Masjid Al-Muhajirin Antang , gereja, SD Swasta Antang, MTs dan MA Al-Muhajirin.

Keceriaan saat "air dalam"

Gambar
Mandi di sungai saat air pasang Bila hujan di hulu sungai Kapuas cukup banyak, maka Sungai Kapuas akan bertambah ketinggian permukaan airnya saat pasang. Kondisi seperti ini disebagian tempat bisa menggenangi rumah-rumah yang lantainya tidak terlalu jauh dari permukaan sungai dalam kondisi normal. Air pasang ini rupanya juga dinikmati oleh anak-anak dengan jalan mandi di sungai yang melewati rumah mereka, atau sekedar bermain pada genangan air yang dihasilkan dari air pasang, sebagaimana dilakukan oleh anak-anak sekolah dibawah ini: Para siswa sedang bermain genangan air pasang

Tuna Wisma

Gambar
Tuna wiswa yang sering mangkal di Jalan Ahmad Yani, Kuala Kapuas Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 masih berbunyi:  Fakir miskin dan anak-anak  terlantar dipelihara oleh negara . Oleh karena itu fenomena diatas ini tetap perlu mendapatkan perhatian dari kita (pemerintah dan masyarakat). Semoga ada pihak yang segera dapat mengambil inisiatif.

Kebiasaan Membuang Sampah di Sungai

Gambar
Sampah di bawah rumah di pinggir sungai Kebiasaan membuang sampah di sungai dapat dilihat pada saat kondisi surut. Sampah-sampah yang dibuang ke sungai dapat terlihat di bawah rumah. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat sungai bagi masyarakat Kapuas merupakan tempat melakukan berbagai macam aktivitas seperti mandi, menggosok gigi, mencuci, buang air besar dan kecil. Sehingga pada saat pasang, kadang-kadang sampah ini juga naik ke permukaan air.

Batang - riwayatmu dulu dan kini

Gambar
Batang (1928/1946) Menurut kamus Dayak - Jerman, arti batang adalah  Batang, pohon, rakit dan asal, kepala polisi, kepala. Batang adalah bangunan diatas sungai yang digunakan untuk menambatkan perahu, disana ada tempat untuk buang air kecil dan buang air besar (toilet / WC), dan tempat untuk mencuci atau mandi. Hampir setiap rumah yang terletak di tepi sungai memiliki batang. Batang ini sudah ada sejak dahulu, sebagaimana kita lihat pada gambar diatas. Sampai sekarang fungsi dari batang bagi rumah yang berada di pinggir sungai masih belum tergantikan, sebagaimana kita lihat pada gambar di bawah ini:

Pasukan Kebersihan Kuala Kapuas

Gambar
Pasukan kebersihan mulai beroperasi setiap hari mulai pukul 04.00 - 12.00 WIB. Tapi pada bulan puasa ini, mereka mulai lebih pagi yaitu pukul 03.00 - 11.00 WIB untuk menghindari teriknya matahari. Berkat mereka dan kepatuhan dari masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya upaya pemerintah daerah untuk menjadikan Kuala Kapuas sebagai calon ibukota kabupaten untuk mendapatkan Adipura insya Allah akan terwujud. Memang kebersihan sampah hanya salah satu dari sekian banyak faktor dalam penilaian adipura, paling tidak untuk masalah ini, nilainya sudah cukup tinggi. Terima kasih Pasukan Kebersihan Kuala Kapuas !!!.

Kondisi Jalan Desa Manusup Hilir

Gambar
Inilah kondisi jalan di Desa Manusup Hilir, Kecamatan Mantangai. Potongan-potongan papan / kayu yang disusun di tengah jalan ini berguna sebagai jalan bila jalan tertutup oleh air pasang. Mudah-mudahan kondisi jalan ini mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas. Foto ini diambil pada hari Sabtu, 10 Juli 2010.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas