Postingan

Israel dalam Krisis: Faktor-Faktor yang Menempatkan Negara Ini dalam Masalah Besar

Gambar
Israel saat ini menghadapi masalah besar akibat berbagai faktor yang timbul dari konflik yang terus berlangsung dengan Palestina, terutama dengan Hamas di Gaza. Berikut adalah poin-poin utama yang menjelaskan mengapa Israel berada dalam situasi yang sangat sulit: Tuduhan Pembersihan Etnis dan Apartheid Opsi Israel untuk mengelola dinamika populasi dalam wilayah Greater Israel (termasuk Gaza dan Tepi Barat) sangat terbatas. Israel tidak bisa menjadi negara demokratis yang lebih besar atau mewujudkan solusi dua negara yang layak. Pilihan yang tersisa adalah apartheid, yang saat ini sedang dipraktikkan menurut laporan organisasi seperti Amnesty International, atau pembersihan etnis, yang diduga sedang diupayakan Israel dengan membuat Gaza tidak layak huni dan membunuh banyak warga Palestina. Kebuntuan Militer Meskipun melakukan upaya militer besar-besaran, Israel belum mampu mengalahkan Hamas secara tegas. Kelompok ini terus beroperasi dan melancarkan serangan, menciptakan ancaman keamana

Penurunan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain

 Apakah negara-negara yang mengalami penurunan ekonomi terbesar berkinerja lebih baik dalam melindungi kesehatan bangsa, seperti yang kita harapkan jika terjadi pertukaran? Bagan di sini menunjukkan data PDB yang sama di sepanjang sumbu horizontal. Sepanjang sumbu vertikal adalah jumlah kumulatif kematian COVID-19 yang dikonfirmasi per juta orang. Bertentangan dengan gagasan trade-off, kami melihat bahwa negara-negara yang mengalami penurunan ekonomi paling parah - seperti Peru, Spanyol, dan Inggris - umumnya termasuk negara-negara dengan tingkat kematian COVID-19 tertinggi. Dan kebalikannya juga benar: negara-negara yang dampak ekonominya sederhana - seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Lituania - juga berhasil menekan angka kematian. Perhatikan juga bahwa negara-negara dengan penurunan PDB yang serupa telah menyaksikan tingkat kematian yang sangat berbeda. Misalnya, bandingkan AS dan Swedia dengan Denmark dan Polandia. Keempat negara mengalami kontraksi ekonomi sekitar 8 hingga 9 perse

Harga 1GB di Indonesia peringkat 14 dunia

Gambar
  Harga 1GB data di Indonesia berada tingkat 14 dengan harga rata-rata 1GB Rp 9.302 (per 30 Agustus 2020). Harga termurah Rp 1.890 dan harga termahal Rp 18.7207. Data ini berdasarkan sampel tanggal 13 Februari 2020. Beberapa negara dengan harga 1GB termahal di dunia: São Tomé and Príncipe (Rp  410.751),  Bermuda (Rp  417.873),  Nauru (Rp  442.872),  Falkland Islands (Rp  587.347) and  Saint Helena ( Rp  763.072 ). Beberapa negara dengan harga 1GB termurah di dunia: India ( Rp  1.308 ),  Israel (Rp  1.599),  Kyrgyzstan (Rp  3.052),  Italy (Rp  6.250), and  Ukraine (Rp  6.686) Sumber: https://www.cable.co.uk/mobiles/worldwide-data-pricing/

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan