Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Ta'lim Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Kapuas

Ust. H. Suriani Jiddy, Lc sedang menyampaikan materi ta'lim
Ta'lim ini diselenggarakan setiap hari Ahad/Minggu, jam 04.30 - 05.30 WIB di Jl. Mawar No. 10, Kuala Kapuas. Ta'lim diberikan oleh Ust. H. Suriani Jiddy, Lc (lulusan Madinah University, Saudi Arabia). Topik yang sedang dibahas saat liputan ini adalah mengenai tafsir dari Surat Al Ikhlas dengan merujuk pada kitab Shofwatut Tafasir yang dikarang oleh Syeikh Ali Ash Shobuni.

Berbeda dengan ta'lim-ta'lim yang lain, materi ta'lim ini disampaikan dengan menggunakan multimedia (laptop dan LCD) dan kitab-nya pun berasal dari program komputer tentang tafsir Qur'an.

Berikut ini adalah catatan singkat mengenai materi yang disampaikan:

Makna esa dalam ayat tersebut adalah:

  1. Tidak serupa dalam zat
  2. Tidak serupa dalam sifatnya. Keserupaan itu hanya pada lafaz-nya saja. Kita tidak meyakini faham wihdatul wujud yang menyatakan bahwa tidak ada yang wujud di dunia ini kecuali Allah. Tidak ada yang punya sifat kecuali Allah, tidak ada yang "wujud" kecuali Allah, akhirnya mereka mengatakan bahwa Allah itu benda. Semua yang kita kerjakan, baik atau buruk itu dari Tuhan karena tidak ada yang dapat berbuat kecuali Allah. Ahlus Sunnah tidak menafikan keberadaan makhluk. Lafaz yang sama tapi sifatnya berbeda.
  3. Tidak serupa dalam perbuatannya.
Jadi keesaan ini tidak seperti yang diyakini oleh kaum Nasrani dimana mereka meyakini prinsip Trinitas: Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruh Kudus. Tidak juga seperti kaum musyrik yang punya banyak tuhan. 

Ketahuilah, Allah SWT disifati dengan esa itu memiliki tiga arti, semuanya benar dalam hak Allah:
  1. Allah tunggal, tidak ada duanya. Hal ini menafikan sifat banyak (berbilang).
  2. Dia itu satu dan tidak ada yang menyerupainya
  3. Allah itu satu tidak terbagi-bagi.
Yang dimaksud dalam surat ini (Surat Al Ikhlas) adalah arti yang kedua. Ini merupakan bantahan terhadap orang-orang Musyrik. Sejalan dengan asbabun nuzul (sebab turunnya ayat) dimana orang-orang Quraisy menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW tentang sifat tuhan, apakah tuhan kamu berasal dari emas, perak?

Dalam Qur'an Allah mengemukakan bukti bahwa Allah itu satu, dan hal itu banyak sekali. 

Insya Allah bersambung pada pertemuan mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan