Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Surat Al-Baqarah ayat 15-16

Oleh Nouman Ali Khan

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 15)

Ketika orang-orang munafik mengatakan bahwa mereka mengolok-olok (ayat 14), Allah langsung membalas olok-olokan mereka (ayat 15). Allah membuat mereka tetap dalam kondisi mereka saat ini. Mereka ingin tidak patuh, Allah membiarkannya. Ini seperti seorang guru yang membiarkan anak muridnya makin nakal, kemudian dia memanggil orang tuanya dengan ancaman dia akan dikeluarkan dari sekolah karena nakalnya. Contoh lain adalah seekor anjing yang diberi tali yang panjang 100 meter. Anjing tersebut akan berlari dengan senangnya, dia akan makin kencang. Tapi ketika pada meter yang ke seratus, tiba-tiba dia tersangkut oleh tali di lehernya.

Qur'an turun selama puluhan tahun. Selama bertahun-tahun Rasulullah menyampaikan Qur'an dan Hadits secara bergantian. Tapi dengan mudah para sahabat dan kita bisa membedakan antara Qur'an dan Hadits. 

Dalam bahasa Arab "madda" dan "amadda" artinya memperluas. Orang Arab mempergunakan kedua kata tersebut secara bergantian. Dalam Qur'an, bila Allah memberikan karunia kepada manusia, Ia menggunakan "amadda". Tapi untuk yang lainnya, termasuk memberikan hukuman kepada orang-orang kafir, Allah menggunakan "madda". Ini konsisten selama 23 tahun Qur'an diturunkan kepada manusia. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

"Ya'mahun" artinya syok (shock) atau ragu-ragu. Mereka syok setiap kali ayat Qur'an turun. Mereka ragu-ragu untuk ikut Allah dan Rasul-Nya. Mereka menghindari kontak mata dengan Rasulullah, seperti murid yang datang terlambat di kelas, akan menghindari kontak mata dengan dosennya. 

Kata "'ammah" dengan "'amma" yang artinya buta. Jadi "ya'mahun" artinya mereka yang buta, yang tidak bisa berpikir dengan jernih. Hati mereka menjadi buta. 

Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 16)

Kata "bil huda" menunjukkan bahwa orang-orang munafik tersebut memiliki "huda" (petunjuk) dalam diri mereka, namun mereka membeli kesesatan dan sebagai alat belinya adalah "petunjuk" yang mereka miliki. 

Perniagaan mereka tidak beruntung karena tidak mungkin orang menunjukkan dirinya beriman, tapi tidak hidup dengan iman tersebut. 

Kata "ihtada" artinya berpegang kuat kepada petunjuk. Jadi terjemahan yang tepat untuk akhir ayat diatas adalah: mereka tidak termasuk orang yang berpegang kuat kepada petunjuk. 

Ayat-ayat diatas dapat digunakan untuk orang-orang munafik dan orang-orang Yahudi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan