Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Kematian sebagai peringatan


062.008 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Al-Qur'an, 062.008 (Al-Jumua [The Congregation, Friday])

Text Copied from
DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.9


8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (Q.S. Al Jumu'ah, 62: 8)


Ketika orang sedang mengalami sakaratul maut, maka macam-macam kondisi yang mereka hadapi, mulai dari yang biasa-biasa saja sampai pada kondisi yang membuat orang takut. Ketika jenazah diantarkan ke kuburan, orang-orang yang mencintainya pada akhirnya akan meninggalkan kuburan tersebut. Anak-anak yang dicintainya juga akan meninggalkannya, kecuali mereka merupakan anak yang shaleh yang bisa mendo'akannya. Kondisi seperti ini masih belum bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut.


Kalau kematian adalah sesuatu yang pasti kita temui, apa persiapan yang sudah kita lakukan untuk menemuinya. Pada saat itu harta-harta kita tidak akan berguna, kecuali sedekah jariah. Istri hanya bisa bersedih. Jabatan tidak akan bermanfaat. Semoga kita tidak menjadi orang yang menyesal ketika kematian menjemput kita.


Catatan: disarikan dari khutbah yang didengar disalah satu masjid di Pasar Minggu, Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan