📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Sekelumit tentang Family Health and Nutritiion Project

(With courtesy from Asian Development Bank)
Dari Desa Tajepan, di desa pedalaman Provinsi Kalimantan Tengah, Sungai Kapuas memberi kehidupan dan mata pencaharian - sebagaimana juga menyebabkan kematian dan penyakit.

Buruh tani dan nelayan, tinggal di rumah sederhana di tepi sungai, mengandalkan sungai sebagai penghasilan dan nafkah. Mereka menggunakan sungai untuk mencuci baju dan piring, mandi, dan minum. Tetapi sungai juga digunakan untuk buang air besar dan tempat pembuangan sampah.

"Saya sudah tahan terhadap berbagai masalah yang berasal dari air sungai" ungkap Basrah, yang tinggal bersama keluarganya diatas rumah kayu diatas sungai. Dibelakang rumahnya ada tempat di pinggir sungai dimana dia mengumpulkan semua air untuk minum dan mencuci. Tepat diatasnya ada WC cemplung dengan lubang kecil yang dibawahnya mengalir air sungai yang berwarna coklat.

Berumur sekitar 30 tahun - dia tidak tahu berapa tepatnya umurnya - dia memiliki enam orang anak, yang nomor dua meninggal waktu kecil karena diare. tetapi dia tidak menghubungkan kematian tersebut dengan sumber air yang terkontaminasi.

"Ini bukan kesalahan air sungai, ini hanya karena musim diare - hampir setiap orang terkena penyakit tersebut," katanya.

Mengubah perilaku yang sudah mendarah daging dan tidak sehat tersebut, yang memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan bayi dan anak, merupakan suatu proses yang lambat di daerah pedesaan dimana kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterpencilan membentuk penghalan terhadap kesehatan dan gizi keluarga. 

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan meng-klik sumber dibawah ini:

Sumber: Asian Development Bank, ADB Rreview

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan