Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Bincang-bincang dengan Bapak Dahlan Jambek tentang REDD+

Setelah membaca artikel Mantir Adat Dukung Keberadaan REDD+ yang dimuat di situs Pemda Kapuas, yang membantah pernyataan sebagian mantir adat yang dimuat dalam artikel “Stop the Indonesia-Australia REDD+ project”: Indigenous Peoples’ opposition to the Kalimantan Forests and Climate Partnership, admin meminta bantuan dari Bapak M. Ersah (warga Mantangai) untuk dihubungkan dengan pejabat yang berada di wilayah kerja REDD+ di Mantangai. Beliau memberikan nomor Bapak Dahlan Jambek, Kepala Desa Mantangai Hulu. Setelah dihubungi, admin menanyakan beberapa hal sehubungan dengan pernyataan ketidaksetujuan diatas. Beliau menjelaskan bahwa tidak semua pernyataan yang disampaikan tersebut benar, bahkan menurut informasi yang beliau dapatkan, pernyataan diatas justru tidak sepenuhnya diketahui oleh para demang tersebut. Mengenai warga yang dikatakan tidak memahami mengenai proyek ini, beliau menjelaskan bahwa pertemuan dengan masyarakat diselenggarakan satu bulan sekali. Cuma memang kendalanya adalah bagaimana mencari bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Karena masyarakat tidak mengenal istilah pengurangan "emisi karbon" dan istilah-istilah lainnya. Beliau sudah menyarankan kepada pihak KFCP untuk mempermudah bahasa yang digunakan kepada masyarakat. 


Dalam waktu dekat ini di wilayah Desa Mantangai Hulu, sudah mulai diselenggarakan kegiatan penghijauan. Dana yang diperlukan untuk kegiatan tersebut akan dikirimkan langsung kepada penanggung jawab kegiatan. Semoga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas