Jangan berlebihan | Hidup Sehat | The '+' Project di Philips Indonesia

Jangan berlebihan Hidup Sehat The '+' Project di Philips Indonesia (copy dari tautan ini ada dibawah):

Ada prinsip dalam agama yang mengajarkan kepada kita agar jangan makan dan minum secara berlebih-lebihan. Konsep ini sekarang digunakan oleh para dokter untuk menasehati para pasiennya, termasuk mereka yang dulu sering diharuskan untuk berpantang ini dan itu yaitu pasien diabetes. Sekarang konsep makan itu adalah, semuanya boleh dimakan, namun jangan melebihi porsi yang diperbolehkan untuk mereka, yang tentunya disesuaikan dengan jenis diet yang mereka jalani. Misalnya untuk penderita diabetes, mereka diperbolehkan untuk mengkonsumsi yang manis-manis, namun jumlahnya dibatasi. Mereka yang menderita tekanan darah tinggi diperbolehkan untuk mengkonsumsi yang asin-asin, namun jumlahnya dibatasi. Konsep sederhana ini bila disosialisasikan secara luas, akan membuat orang tidak menjadi trauma dengan diet yang kadang-kadang dinilai terlalu ketat. Tentu untuk mereka yang sudah menderita penyakit tertentu diharapkan untuk dapat melakukan diet seimbang tersebut setelah berkonsultasi dengan ahlinya, yaitu para ahli gizi.


Prinsip lain dalam agama yang juga bisa diterapkan dalam keseharian adalah makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Prinsip ini sangat sesuai dengan mekanisme metabolisme makanan dalam tubuh. Ketika makanan dioleh mulai dari mulut, dicerna dilambung dan usus halus kemudian diserap ke dalam darah lalu dihantarkan ke otak, itu membutuhkan waktu. Ketika zat-zat makanan sudah mencapai otak, maka otak akan memberitahukan bahwa mereka sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan. Jadi jangan sampai jeda waktu tersebut digunakan untuk memenuhi lambung dengan berbagai macam makanan sehingga dia penuh (atau kita merasa kenyang). Terlalu penuhnya lambung akan mengakibatkan masalah lain misalnya gangguan dalam pengolahan makanan yang mengakibatkan rasa tidak nyaman pada lambung.

Prinsip kedua diatas (makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang) mendukung konsep ketiga yaitu isilah perutmu sepertiga dengan makanan, sepertiga dengan air dan sepertiga dengan udara. Konsep ini sangat baik untuk lambung. Karena lambung yang terlalu penuh dengan makanan, akan bisa mengakibatkan tidak maksimalnya penutupan pintu atas lambung (sfingter bagian atas) sehingga asam lambung bisa masuk ke dalam tenggorokan, hal ini akan menyebabkan sensasi panas pada ulu hati dan juga perasaan penuh pada perut. Ketika kita hanya memenuhi lambung dengan makanan yang tidak terlalu banyak, makan pencernaan makanan tersebut bisa berlangsung secara maksimal dan kelak penyerapannya pun bisa berjalan dengan baik.

Ada kebiasaan baik yang mesti kita coba untuk terapkan dalam keseharian yaitu mengkonsumsi makanan yang tinggi serat. Nabinya orang Islam yaitu Nabi Muhammad, dalam dua kali makannya dalam sehari, salah satunya adalah makan kurma. Salah satu kandungan kurma adalah seratnya yang tinggi. Adanya serat dalam makanan, selain berguna untuk mengisi tinja sehingga tidak keras ketika dikeluarkan, serat juga membantu untuk mengurangi penyerapan lemak yang berlebihan dalam makanan. Itulah sebabnya pada jenis makanan tertentu seperti nasi rawon yang berisi potongan-potongan daging kecil, selalu disertakan kecambah. Mereka yang tidak mengerti, justru tidak memakan kecambahnya bersama-sama dengan daging tersebut. Padahal keberadaan kecambah disana adalah untuk mengurangi penyerapan lemak yang bersumber dari daging tersebut.

Sumber lain dari serat selain sayur adalah buah-buahan. Ada kebiasaan yang baik dilingkungan warung tegal yang ada di pulau Jawa (penulis dari Kapuas, Kalimantan Tengah) yaitu menyediakan pisang sebagai salah satu pilihan menu tambahan. Tidak ada salahnya bila selesai makan di warung tegal, kita menyisihkan sedikit uang untuk mengkonsumsi buah-buah setiap waktu makan. Hal ini akan membantu proses pencernaan dalam tubuh, dan juga membantu untuk mengurangi penyerapan lemak yang berlebihan dalam tubuh.

Satu hal lagi yang perlu kita carikan solusinya adalah membiasakan anak sejak kecil untuk mengkonsumsi sayur. Keberadaan sayur dalam makanan, selain untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral bagi mereka, juga membantu agar mereka tidak mudah sembelit ketika buang air besar. Promosi saat ini yang berusaha untuk mengganti sayur tersebut dengan tablet atau cairan akan membuat tujuan keberadaan sayuran dalam makanan tidak tercapai. Diperlukan kombinasi dari berbagai sisi untuk melakukan hal ini. Diantara upaya yang patut diacungi jempol adalah film Popeye yang sangat memotivasi anak-anak untuk makan bayam. Selain itu juga pola penyajian makanan, yang bisa menampilkan sayuran dalam bentuk dan rasa yang menyenangkan bagi anak-anak. Nah mungkin program ini bisa membuat kompetisi tentang penyajian sayuran yang menarik bagi anak-anak. Selain itu pendidikan sejak kecil tentang manfaat sayur, pentingnya sayur bagi kesehatan, contoh dari orang tua atau guru tentang konsumsi sayur, iklan yang mendidik tentang makan sayur dan lain-lain. Semua cara bisa kita lakukan untuk membentuk gambaran yang menarik tentang sayur ini.

Yang terakhir dalam rangka menunjang semua yang sudah kita lakukan diatas, ada baiknya bila kita memiliki keinginan untuk berlatih mengendalikan diri, kita bisa mencoba untuk berpuasa. Puasa sudah terbukti dari aspek kesehatan, bisa meningkatkan kesehatan dari berbagai aspeknya. Dengan menahan untuk tidak makan dalam waktu sekitar 14 jam dengan sedikit mengubah pola makan kita, maka kita akan mendapatkan manfaat yang sangat besar, mulai dari pengendalian berat badan, istirahat bagi saluran pencernaan, membersihkan tubuh dari berbagai racun yang tidak berguna yang tersimpan dalam lapisan lemak dan lain-lain.

Semoga kita bisa mencoba sedikit demi sedikit berbagai tips diatas dalam rangka menerapkan pola makan yang sehat. Cobalah sesuai dengan kemampuan kita, yang penting adalah konsisten dalam menerapkannya. Selamat mencoba.